Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Apa Setelah Tak Lagi Bisa Menyadap Nira?

Kompas.com - 21/08/2019, 07:00 WIB
Dani Julius Zebua,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Kini keseharian Aminudin (60) banyak dihabiskan di rumah. Kakek bertubuh mungil asal Sangkrek, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini merupakan mantan penyadap nira yang kini hanya mengandalkan tongkat untuk menopangnya ketika berjalan.

“Dari sini ke semua jari kaki tidak bisa merasa,” kata Aminudin saat berbincang dengan Kompas.com beberapa waktu yang lalu.

Kedua kaki Aminudiin sangat sulit digerakan. Ini karena dia terjatuh saat hendak mengambil nira.

Padahal kaki menjadi andalan baginya ketika memanjat pohon kelapa. Tangan memeluk batang kelapa, kaki memijak tiap celah pada batang. Dengan cekatan dia memanjat pohon demi memperoleh nira. Nira ini jadi bahan baku membuat gula merah.

Ia bangga menceritakan kejayaannya saat menyadap nira.

Aminudin bercerita, ia dulu kuat memanjat 60 pohon kelapa dalam sehari. Aktivitas itu dilakukan pada pagi mulai pukul 03.00 WIB hingga menjelang siang dan sore hari sekitar pukul 15.00 WIB sampai malam. 

Semua demi mendapat penghasilan Rp 50.000 dari gula merah yang diproduksi di rumahnya.

“Bukan bermaksud sombong, saya bisa 60 pohon satu hari,” kata Aminudin.

Baca juga: Kisah Para Pemanjat yang Lumpuh karena Jatuh dari Pohon, Kini Berharap Kursi Roda

Pekerjaan puluhan tahun itu berakhir sejak ia jatuh dari pohon setinggi 12 meter. Aminudin divonis menderita syaraf kejepit di sekitar pinggang yang menyebabkan tak lagi bisa berjalan normal.

Sejak itu Aminudin mengandalkan bantuan dari tetangga. Padahal, ia masih ingin bisa menghasilkan uang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com