Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Penyadap Nira dari Purbalingga, Bertaruh Nyawa di Pucuk Nyiur Tinggi hingga Bermimpi Punya Jaminan Sosial

Kompas.com - 04/12/2021, 13:48 WIB
Iqbal Fahmi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Memanusiakan penyadap nira

Beberapa tahun ke belakang, komoditi gula kelapa memang menjadi primadona di pasar ekspor.

Pertumbuhan pangsa mancanegara berimbas pada harga ‘si cokelat manis’ yang meroket hingga Rp 17.000 per kilogram.

Namun, sebanding dengan nilainya, risiko yang ditanggung oleh seorang penyadap nira juga sangat tinggi.

Tahun demi tahun, lusinan penyadap nira di Kota Perwira dilaporkan jatuh dan meninggal dunia.

Kepala Subbagian Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga, Aris Siswanto mengatakan, populasi penyadap nira yang terafiliasi dengan eksportir mayor di Purbalingga sebanyak 16.000 orang.

Sementara angka kecelakaan kerja penyadap nira di Purbalingga hingga November 2021 mencapai 50 kasus.

Dari angka tersebut Aris merinci, 22 orang meninggal dunia, satu orang cacat tetap dan 27 orang cedera ringan.

“Jumlah ini kemungkinan akan banyak bertambah mengingat bulan Desember merupakan puncak musim penghujan. Kasus kecelakaan penderes jatuh banyak terjadi di bulan ini karena pohon kelapa jadi licin,” kata Aris, Rabu (1/12/2021).

Aris mengungkapkan, sejak tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah memulai program bantuan sosial kepada penyadap nira yang mengalami kecelakaan kerja.

Nilai santunan, lanjut Aris, sebesar Rp 1.000.000 untuk kasus cedera ringan, Rp 2.500.000 untuk cacat tetap seperti lumpuh dan Rp 5.000.000 untuk kasus meninggal dunia.

Jumlah ini dinilai masih sangat kecil jika dibandingkan dengan biaya pengobatan hingga kebutuhan hidup ahli waris yang ditinggalkan.

Baca juga: Mau Apa Setelah Tak Lagi Bisa Menyadap Nira?

Untuk itu, sejumlah perusahaan eksportir gula yang beroperasi di Purbalingga berinisiatif untuk mendaftarkan petani binaannya dalam program asuransi jiwa secara mandiri.

Navil Natural adalah salah satu perusahaan terbesar di Purbalingga yang cukup menyadari pentingnya jaminan sosial bagi petaninya.

Dengan volume produksi sekitar 168 ton per bulan, Navil Natural memayungi sedikitnya 1.000 penyadap nira yang tersebar di tujuh desa.

Kepala Bagian Suplai Navil Natural Purbalingga, Purwantoro mengatakan, sebanyak 70 persen petani nira binaannya telah terdaftar BPJS Ketenagakerjaan.

“Biaya premi kami tanggung dari komponen harga. Sejak 2019 kami sudah memfasilitasi 10 klaim kecelakaan kerja dan dua meninggal dunia, salah satunya almarhum Pak Misno itu,” kata Purwantoro.

Tak hanya jaminan sosial, Navil Natural juga menginisiasi sejumlah program berdikari yang pendanaanya bersumber dari corporate social responsibility (CSR).

“Program sosial yang tengah kami garap adalah beasiswa anak penyadap nira dan bank simpan pinjam tanpa bunga,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com