Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2021, 20:27 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com – Pemandangan langka terjadi saat sederet pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor turun ke sawah untuk melakukan panen raya padi bersama Kelompok Tani (Poktan) Subur Makmur, Rabu (17/11/2021).

Agenda panen padi merupakan hal yang cukup langka, mengingat sempitnya luasan lahan sawah di Kota Bogor.

Adapun panen raya tersebut dilaksanakan di Saung Sadulur milik Jenal Mutaqin (JM) di Sindangsari, Bogor Timur.

Selain JM, dalam agenda itu juga terlihat Ketua DPRD Bogor Atang Trisnanto dan Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata.

Baca juga: DPRD Kota Bogor Alihkan Anggaran Program Kerja Senilai Rp 13 Miliar untuk Pemulihan Ekonomi

Tidak ketinggalan, hadir pula sejumlah anggota DPRD Fraksi Gerindra, yakni Said Mohan, Mahpudi Ismail, dan Azis Muslim.

Kemudian, ada juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Anas Rasmana, Camat Bogor Rena Da Frina, Lurah Sindang Rasa Dede Sugandi, dan Lurah Curug, Kecamatan Bogor Barat Irwansyah.

Ketua DPRD Kota Bogor Atang mengapresiasi langkah JM dalam memanfaatkan lahan perkotaan untuk dijadikan lahan sawah.

"Jadi, ini merupakan sebuah kegiatan yang sangat positif dan sebagai contoh bahwa upaya untuk menghadirkan ketahanan pangan ini masih ada di Kota Bogor," ujar Atang, dikutip dari keterangan persnya, Jumat (26/11/2021).

Baca juga: Ketua DPRD Kota Bogor Sebut Larangan Mudik Lokal Jabodetabek Timbulkan Kebingungan di Masyarakat

Pimpinan DPRD Kota Bogor turun ke sawah untuk panen raya di Saung Sadulur milik Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin (JM) di Sindangsari, Bogor Timur, Rabu (17/11/2021).DOK. Humas DPRD Kota Bogor Pimpinan DPRD Kota Bogor turun ke sawah untuk panen raya di Saung Sadulur milik Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin (JM) di Sindangsari, Bogor Timur, Rabu (17/11/2021).

Atang berujar, kehadiran Peraturan Daerah (Perda) Lahan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) di Kota Bogor diharapkan dapat menjaga jumlah luasan sawah di Kota Bogor.

Sebab, kata dia, sejak 2009 hingga sekarang, lahan pertanian dan persawahan di Kota Bogor telah menyusut sebanyak 850 hektar (ha).

“Kita bisa mempertahankan sekian puluh hektar dari LP2B yang diatur perda jika kita serius menggarapnya dan ada insentif bagi pemilik lahan,” tutur Atang.

Menurutnya, Dinas Pertanian Pangan bisa menggulirkan program pertanian organik yang memang memiliki nilai tambah yang lebih bagus dibanding pertanian biasa.

Baca juga: DPRD Kota Bogor Berencana Ajukan Hak Interpelasi tehadap Wali Kota Bima Arya

“Baik dalam konteks tanaman pangan, sayuran, atau hortikultura. Dengan demikian, nilai manfaat dari lahan itu akan terasa bagi pemilik lahan," jelasnya.

Berada di tempat sama, Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor JM mengatakan, panen raya tersebut merupakan bagian dari rutinitas Poktan Subur Makmur setiap empat bulan sekali.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk syukur kepada Tuhan yang masih memberikan rezeki berupa panen yang melimpah.

“Jadi, ini sebagai rasa syukur kita setiap panen raya dan kedua momentum ini kita manfaat silaturahmi juga dengan teman-teman di DPRD dan aparat serta warga sekitar,” kata JM.

Baca juga: Komisi X DPR RI Puji Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya, Ini Alasannya

Lebih lanjut, politisi yang akrab disapa Kang JM itu menjelaskan bahwa panen padi kali ini diperoleh dari lahan seluas 7.000 meter. Namun, hasilnya belum terlihat karena masih proses panen.

“Panen sebelumnya hampir mencapai 12 ton dengan lahan seluas 18.000 ha. Kalau untuk total lahan, ada 2 hektar lebih, ya, tapi untuk yang sekarang seluas 7.000 meter itu kita belum kelihatan hasilnya berapa. Kalau dilihat dari hasil jenis benih dan jumlah hama, mudah-mudahan bisa lebih meningkat hasilnya,” paparnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com