PADANG, KOMPAS.com- Pria paruh baya itu turun dari truknya. Kemudian dia berjalan mengelilingi truk beroda 10 yang dikendarainya, sesekali terlihat jongkok untuk memeriksa kondisi ban truk itu.
Setelah beberapa menit, pria itu mengeluarkan rokok dan kemudian membakarnya.
Sejenak, asap rokok diembuskan seolah-olah ingin melepaskan rasa penatnya. Pria tersebut kemudian masuk ke dalam warung dan memesan secangkir kopi.
Baca juga: Menantang Maut demi Bantu Para Sopir Lewati Tanjakan Angker Sitinjau Lauik
Setelah kopinya datang, beberapa saat kemudian pria itu menyeruputnya dengan hati-hati sekali.
Pria tersebut adalah Suryadi (39), yang membawa truk roda 10 itu dari Jakarta dengan tujuan Padang.
Dia berhenti untuk beristirahat di perbatasan Solok-Padang. Tepatnya sekitar tiga kilometer dari tikungan Sitinjau Lauik, Sumatera Barat.
Kepada Kompas.com, Suryadi yang biasa dipanggil Edi itu mengaku sudah menjadi rutinitasnya untuk beristirahat sebelum melewati tikungan Sitinjau Lauik.
"Tiap akan melewati Sitinjau Lauik, saya selalu berhenti di sini. Istirahat sebentar sambil mendinginkan dan memeriksa kondisi mesin truk," kata Edi, sapaannya, kepada Kompas.com, saat ditemui di perbatasan Solok-Padang, Selasa (16/11/2021).
Edi mengaku kendati sudah 15 tahun menjadi sopir dan selalu rutin melewati tikungan Sitinjau Lauik, dia selalu waspada.
Baca juga: Sehari Menjadi YouTuber di Tanjakan Maut Sitinjau Lauik, Meleng Sedikit Bisa Digilas Truk
Hal itu dikarenakan tikungan Sitinjau Lauik terkenal angker dengan kemiringan hampir 45 derajat.
Jalur itu juga tidak bisa dua truk yang berlawanan arah sekaligus.
"Kalau dari Solok, itu turunannya tajam sambil mengelok patah. Rem harus baik, kalau tidak bisa menabrak tebing," kata Edi.
Untuk memastikan rem kendaraan dalam kondisi baik, maka dirinya selalu berhenti sebelum masuk Sitinjau Lauik.
"Karena kita sudah jalan jauh berjam-jam. Rem mesti kita dinginkan dulu. Kita periksa, termasuk ban," kata Edi.
Selain kondisi mesin, kata Edi, dirinya juga butuh kesegaran untuk melewati Sitinjau Lauik itu.
"Sopirnya juga butuh istirahat dan fresh. Kalau tidak dalam kondisi segar, tentu konsentrasi bisa buyar. Bisa terjadi kecelakaan," jelasnya.