Edi mengatakan untuk melewati tikungan Sitinjau Lauik, sopir truk harus mengetahui dan paham dengan medannya.
Kalau dari Padang, truk harus mendaki dengan tikungan tajam sehingga harus mengambil jalur kanan.
Sedangkan kalau dari Solok, akan ada turunan dengan tikungan tajam.
"Jadi kalau tidak ingin terjadi tabrakan, tentu harus ada yang mengalah. Itu adalah kendaraan dari arah Solok, sebab kendaraan mendaki harus diberi prioritas dan mengambil jalur kanan," kata Edi.
Baca juga: Ekstremnya Sitinjau Lauik, Setahun Terjadi 36 Kali Kecelakaan
Biasanya, kata Edi, kecelakaan terjadi di tikungan Sitinjau Lauik itu karena sopir tidak mengetahui medan dan tidak menghiraukan aba-aba dari pengatur jalan.
"Dia tetap terobos kendati sudah diberi aba-aba berhenti. Akhirnya bertemu dengan kendaraan yang naik dengan ambil jalur kanan. Ya tabrakan lah," jelas Edi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.