Di sana biasanya jadi tempat nongkrong pemuda setempat dan para YouTuber yang meraup rupiah dari ganasnya tanjakan Sitinjau Lauik.
Datang ke lokasi ini tentunya harus memiliki tata krama. Setelah memperkenalkan diri dan minta izin ke warga di lokasi, Kompas.com kemudian mengambil video layaknya para YouTuber.
Tidak mudah ternyata karena harus selalu waspada ketika berdiri di pinggir jalan yang sempit tersebut.
Mata harus siaga, melihat kiri kanan untuk memastikan tidak ada kendaraan yang lewat. Jika ada truk atau kendaraan pribadi yang melintas, harus minggir sejenak.
Sebenarnya ada lokasi yang lebih aman untuk mengambil gambar yang berada di atas warung. Namun, jika butuh sudut pandang lain, tentu saja harus turun langsung ke pinggir jalan.
Baru sebentar berada di Sitinjau Lauik, Kompas.com sudah bisa melihat ketangkasan para sopir melewati tanjakan dengan kemiringan hampir 45 derajat tersebut.
Para sopir dengan mudahnya menginci jarak ketika menikung di tanjakan meski berpapasan dengan kendaraan lain. Padahal mereka sedang membawa muatan yang cukup besar.
Ada juga kendaraan yang hampir menabrak pembatas jalan. Jaraknya tipis, tetapi tetap bisa dilewati.
Namun, tak semua kendaraan bisa melintas dengan mulus. Ada juga kendaraan yang harus berhenti di tikungan karena ada truk besar yang sedang menanjak .
Kendaraan yang datang dari arah Solok atau turun harus berhenti untuk memberi kesempatan bagi kendaraan besar yang datang dari arah Padang.
Semuanya mengikuti aba-aba dari pengatur kendaraan atau yang biasa disebut Pak Ogah.
Jika ada yang membandel, siap-siap saja bertabrakan.
Dari cerita para YouTuber di sini, salah satu kejadian menarik ketika konvoi kendaraan. Biasanya rombongan bus pariwisata atau rombongan polisi.
Pemandangan yang seru pasti tersaji dari rombongan itu. Cara mereka melewati tikungan Sitinjau Lauik sangat indah untuk diabadikan.
Para pemuda yang ada di sekitar tikungan maut ini ternyata sangat ramah kepada pendatang.
Misalnya saja ada satu orang pengendara sepeda motor yang berhenti untuk beristirahat, mereka langsung menyambutnya dengan hangat.
Mereka yang berkumpul di sana bukan hanya pemuda setempat, ada juga para YouTuber yang datang dari Padang, Solok, dan Bukittinggi.
Rata-rata para pemuda yang ada di kawasan itu selain mengatur kendaraan, juga sopir yang mahir mengendarai kendaraan melewati Sitinjau Lauik.
Ada beberapa dari mereka yang sering diminta membantu sopir truk hanya khusus untuk melewati Sitinjau Lauik.