Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Menjadi YouTuber di Tanjakan Maut Sitinjau Lauik, Meleng Sedikit Bisa Digilas Truk

Kompas.com - 19/11/2021, 05:40 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa yang tak mengenal Sitinjau Lauik. Tanjakan maut yang berada di Sumatera Barat ini dikenal angker karena sering memakan korban.

Dari catatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), sepanjang tahun 2020, ada 36 kecelakaan maut terjadi di lokasi ini.

Baca juga: Kisah Suhendra, Tinggalkan Pekerjaan demi Jadi YouTuber Jalur Maut Sitinjau Lauik, Kini Raup Belasan Juta Rupiah

Namun, siapa sangka, kengerian Sitinjau Lauik ternyata untuk sebagian orang merupakan sebuah rezeki.

Baca juga: Viral, Video Remaja 15 Tahun Taklukkan Sitinjau Lauik, Lincah Bawa Truk Roda 10 Bermuatan 22 Ton

Sejumlah masyarakat yang menamakan diri sebagai komunitas YouTuber Sitinjau Lauik, meraup hingga belasan juta rupiah dari konten yang dibuat di lokasi tersebut.

Baca juga: Di Balik Jalur Maut Tanjakan Sitinjau Lauik, Ada Para YouTuber yang Meraup Jutaan Rupiah

Kompas.com mencoba menjajal menjadi YouTuber di jalur lintas Padang-Solok tersebut, Selasa (16/11/2021).

Menggunakan sepeda motor, Kompas.com menuju Sitinjau Lauik dari pusat kota Padang, melewati Jalan Raya Lubuk Begalung.

Untuk diketahui, ada dua jalur menuju Sitinjau Lauik. Jika dari luar kota Padang baik yang datang dari arah Pariaman maupun Pesisir Selatan bisa melintasi jalan By Pass,

Tiba di Simpang Lubuk Begalung, langsung menuju ke arah Indarung untuk sampai ke Sitinjau Lauik.

Jika dari arah pusat kota Padang, jalur yang diambil adalah Jalan Raya Lubuk Begalung kemudian menuju ke Indarung.

Dari pusat kota butuh waktu sekitar satu jam lebih untuk sampai ke Sitinjau.

Hindari melintasi Sitinjau Lauik saat hujan, sebab kawasan ini sangat rawan longsor dan juga jalanan licin.

Berpapasan dengan truk dan bus

Memilih jalur manapun menuju Sitinjau Lauik memiliki kesulitan tersendiri.

Kompas.com yang memilih melintasi Jalan Raya Lubuk Begalung juga mendapat tantangan, salah satunya truk-truk besar, dari roda empat hingga roda 10.

Mitsubishi Xpander melintas tanjakan Sitinjau Lauik di Sumatera Barat.Youtube Sitinjau Lauik Truk Video Mitsubishi Xpander melintas tanjakan Sitinjau Lauik di Sumatera Barat.

Padatnya lalu lintas karena jalur ini merupakan jalan nasional yang menjadi jalur bagi truk-truk antar kota dan luar provinsi.

Setiap pengendara mesti waspada karena jalannya sempit dan penuh dengan tanjakan.

Setelah hampir satu jam lebih melewati kendaraan besar dan tikungan tajam, akhirnya sampai juga di lokasi tikungan Sitinjau Lauik.

Di lokasi ini hanya ada sedikit tempat untuk memarkirkan sepeda motor. Terlihat juga sebuah warung di kawasan itu.

 

Di sana biasanya jadi tempat nongkrong pemuda setempat dan para YouTuber yang meraup rupiah dari ganasnya tanjakan Sitinjau Lauik.

Waspada

Datang ke lokasi ini tentunya harus memiliki tata krama. Setelah memperkenalkan diri dan minta izin ke warga di lokasi, Kompas.com kemudian mengambil video layaknya para YouTuber.

Tidak mudah ternyata karena harus selalu waspada ketika berdiri di pinggir jalan yang sempit tersebut.

Mata harus siaga, melihat kiri kanan untuk memastikan tidak ada kendaraan yang lewat. Jika ada truk atau kendaraan pribadi yang melintas, harus minggir sejenak.

Sebenarnya ada lokasi yang lebih aman untuk mengambil gambar yang berada di atas warung. Namun, jika butuh sudut pandang lain, tentu saja harus turun langsung ke pinggir jalan.

Ketangkasan sopir

Baru sebentar berada di Sitinjau Lauik, Kompas.com sudah bisa melihat ketangkasan para sopir melewati tanjakan dengan kemiringan hampir 45 derajat tersebut.

Para sopir dengan mudahnya menginci jarak ketika menikung di tanjakan meski berpapasan dengan kendaraan lain. Padahal mereka sedang membawa muatan yang cukup besar.

Ada juga kendaraan yang hampir menabrak pembatas jalan. Jaraknya tipis, tetapi tetap bisa dilewati.

Namun, tak semua kendaraan bisa melintas dengan mulus. Ada juga kendaraan yang harus berhenti di tikungan karena ada truk besar yang sedang menanjak .

Kendaraan yang datang dari arah Solok atau turun harus berhenti untuk memberi kesempatan bagi kendaraan besar yang datang dari arah Padang.

Semuanya mengikuti aba-aba dari pengatur kendaraan atau yang biasa disebut Pak Ogah.

Jika ada yang membandel, siap-siap saja bertabrakan.

Dari cerita para YouTuber di sini, salah satu kejadian menarik ketika konvoi kendaraan. Biasanya rombongan bus pariwisata atau rombongan polisi.

Pemandangan yang seru pasti tersaji dari rombongan itu. Cara mereka melewati tikungan Sitinjau Lauik sangat indah untuk diabadikan.

Ramah terhadap pendatang

Para pemuda yang ada di sekitar tikungan maut ini ternyata sangat ramah kepada pendatang.

Misalnya saja ada satu orang pengendara sepeda motor yang berhenti untuk beristirahat, mereka langsung menyambutnya dengan hangat.

Remaja yang viral menaklukkan Sitinjau Lauik, Fhareal IrawanKOMPAS.COM/PERDANA PUTRA Remaja yang viral menaklukkan Sitinjau Lauik, Fhareal Irawan

Mereka yang berkumpul di sana bukan hanya pemuda setempat, ada juga para YouTuber yang datang dari Padang, Solok, dan Bukittinggi.

Rata-rata para pemuda yang ada di kawasan itu selain mengatur kendaraan, juga sopir yang mahir mengendarai kendaraan melewati Sitinjau Lauik.

Ada beberapa dari mereka yang sering diminta membantu sopir truk hanya khusus untuk melewati Sitinjau Lauik.

 

Mereka menikmati peran masing-masing dan selalu bercengkerama seolah-olah sebuah keluarga.

Tips mengambil video di Sitinjau Lauik

Para YouTuber di Sitinjau Lauik juga sangat ramah. Setiap orang yang datang selalu disambut dengan senyuman.

Mereka ada belasan dan rata-rata anak muda.

YouTuber Suhendra sedang mengambil video di Sitinjau Lauik, Sumbar.KOMPAS.COM/PERDANA PUTRA YouTuber Suhendra sedang mengambil video di Sitinjau Lauik, Sumbar.

Saat Kompas.com datang juga disambut dengan hangat. Mereka pun tidak pelit berbagi ilmu, khususnya angle pengambilan gambar yang menarik.

Salah seorang YouTuber, Suhendra (41), pemilik kanal VJ Sitinjau Lauik mengatakan, harus berhati-hati untuk mengambil gambar di Sitinjau Lauik.

Jalan sempit dan kendaraan yang ramai tentu saja sangat membahayakan. Jika keasyikan dan tak waspada saat mengambil gambar, bisa saja tertabrak kendaraan yang melintas.

Suhendra pernah dua kali terjatuh saat mengabadikan momen di tanjakan tersebut.

"Pernah jatuh dua kali, saat itu ada tumpahan minyak. Itu risiko kita, makanya harus selalu waspada," kata Suhendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com