KOMPAS.com - Dari balik tikungan Jembatan Lubuak Paraku, Kecamatan Lubuk Kilangan Padang, Sumatera Barat, terdengar raungan mesin truk. Asap hitam juga tampak keluar dari knalpotnya.
Berjalan pelan dengan kecepatan hanya di bawah 20 kilometer per jam, sang pengemudi memasang persneling satu karena 300 meter di depannya terlihat tanjakan Panorama I Sitinjau Lauik yang dikenal ekstrem telah menanti.
Baca juga: Ekstremnya Sitinjau Lauik, Setahun Terjadi 36 Kali Kecelakaan
Tidak hanya jalannya yang mendaki tajam, di tanjakan tersebut juga terdapat tikungan menyerupai huruf U sehingga sopir truk harus mengambil lajur berlawanan di sisi kanan agar bisa lewat dengan selamat.
Baca juga: Kendaraan Bentrok di Tanjakan Sitinjau Lauik, Siapa yang Harus Ngalah?
Dari bawah, sopir truk beberapa kali menghidupkan lampu jauh, sembari membunyikan klakson meminta jalan kepada kendaraan lain dari arah berlawanan.
Baca juga: Setelah Xpander, Giliran Fortuner Mundur di Tanjakan Sitinjau Lauik
Kondisi seperti itu selalu terlihat setiap hari di jalan nasional yang menghubungkan Kota Padang dengan Solok tersebut.
Namun, siapa sangka, di balik ekstremnya jalur ini, ada sebagian orang yang bisa memanfaatkannya untuk mendulang rupiah.
Mereka adalah warga yang merekam seluruh kejadian menarik di lokasi itu.
Mereka mengabadikan berbagai momen perjuangan para pengendara menaklukan tanjakan, konvoi kendaraan mewah, hingga kecelakaan, kemudian diunggah ke saluran YouTube masing-masing.
Saat ini ada puluhan YouTuber yang menjadikan tanjakan tersebut sebagai tempat berburu rezeki dari adsense YouTube.
Salah satu saluran yang menonjol adalah Sitinjau Laut Truck Video yang hingga 14 November 2021 telah memiliki 1,95 juta pengikut. Saluran ini dibuat pada 31 Oktober 2015.
Salah satu video yang mendapatkan perhatian di saluran ini adalah truk joget dengan jumlah penonton mencapai 25 juta.
Akun YouTube lainnya yang juga mengunggah konten serupa dan mendapat banyak perhatian netizen adalah Sitinjau Lauik Chanel yang dibuat pada Agustus 2017 dan kini telah memiliki 421.000 pengikut.
Pemilik Sitinjau Lauik Chanel, Bram Keswara mengatakan, awal mula membuat saluran tersebut karena menilai kejadian-kejadian di tanjakan itu sangat menarik.
"Awalnya saya ikut kawan, ramai yang buat konten di sini, jadi dicoba pula. Ternyata dalam tiga bulan bisa dapat 10.000 pengikut," katanya, dikutip dari Antara.
Pria yang tinggal di Talang, Kabupaten Solok, Sumbar, itu rajin mengunggah video di saluran miliknya.
Isinya seputar truk maupun bus yang lewat dengan durasi video di bawah 10 menit.
Tak lupa dia menampilkan halaman depan gambar yang menarik serta judul yang membuat penonton penasaran.