Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Lahar Dingin Terjang 2 Desa di Lembata, Akses Transportasi Terganggu

Kompas.com - 16/11/2021, 21:34 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Banjir lahar dingin kembali menerjang akses jalan di Desa Amakaka dan Desa Napasabok, di Kabupaten Lembata, NTT, Selasa (16/11/2021).

Akibatnya, banyak batu-batu besar berserakan di tengah jalan, termasuk bangkai pohon.

Akses transportasi antara kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur pun terganggu.

Baca juga: Tersisa 4 Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Kupang

Dipicu hujan deras

Banjir lahar dingin ini diperkirakan setinggi 150 sentimeter dan bisa menyeret siapa saja ketika hendak menyeberang atau lewat.

Ari Paokuma, salah seorang warga, menuturkan bahwa banjir itu dipicu oleh hujan deras mengguyur wilayah Ile Ape dan Ile Ape Timur selama beberapa jam.

Banjir berasal dari wilayah Gunung Ile Lewotolok dan menerjang beberapa daerah aliran kali di Ile Ape dan Ile Ape Timur.

"Salah satu jalan tepatnya di desa Amakaka putus akibat banjir itu. Itu satu-satunya akses masyarakat dari kecamatan Ile Ape Timur ketika hendak ke kebun bahkan ke Kota Lewoleba," ungkap Ari saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.

Dia pun meminta agar pemerintah harus lebih cepat bersikap, sebelum ada korban jiwa.

Baca juga: Teka-teki Mayat Wanita dan Bayi di Dalam Kantong Plastik di Kupang

Satu-satunya akses

Kades Amakaka, Ambo Langobelen, mengatakan, jalan yang tertutup material banjir itu merupakan satu-satunya akses antara kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, bahkan menuju Kota Lewoleba.

"Kalau begini terus kondisinya, ya mesti bangun jembatan di kali yang selalu dilanda banjir. Apalagi ini satu-satunya akses di antara dua wilayah ini," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com