LEMBATA, KOMPAS.com - Banjir lahar dingin kembali menerjang akses jalan di Desa Amakaka dan Desa Napasabok, di Kabupaten Lembata, NTT, Selasa (16/11/2021).
Akibatnya, banyak batu-batu besar berserakan di tengah jalan, termasuk bangkai pohon.
Akses transportasi antara kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur pun terganggu.
Baca juga: Tersisa 4 Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Kupang
Banjir lahar dingin ini diperkirakan setinggi 150 sentimeter dan bisa menyeret siapa saja ketika hendak menyeberang atau lewat.
Ari Paokuma, salah seorang warga, menuturkan bahwa banjir itu dipicu oleh hujan deras mengguyur wilayah Ile Ape dan Ile Ape Timur selama beberapa jam.
Banjir berasal dari wilayah Gunung Ile Lewotolok dan menerjang beberapa daerah aliran kali di Ile Ape dan Ile Ape Timur.
"Salah satu jalan tepatnya di desa Amakaka putus akibat banjir itu. Itu satu-satunya akses masyarakat dari kecamatan Ile Ape Timur ketika hendak ke kebun bahkan ke Kota Lewoleba," ungkap Ari saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.
Dia pun meminta agar pemerintah harus lebih cepat bersikap, sebelum ada korban jiwa.
Baca juga: Teka-teki Mayat Wanita dan Bayi di Dalam Kantong Plastik di Kupang
Kades Amakaka, Ambo Langobelen, mengatakan, jalan yang tertutup material banjir itu merupakan satu-satunya akses antara kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, bahkan menuju Kota Lewoleba.
"Kalau begini terus kondisinya, ya mesti bangun jembatan di kali yang selalu dilanda banjir. Apalagi ini satu-satunya akses di antara dua wilayah ini," katanya.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, Stanis Ara Kian, menjelaskan, getaran banjir lahar dingin terekam di seismograf milik PPGA dengan amplitudo 0.5-1, dominan 1 mm.
Getaran adanya banjir itu, lanjut dia, terjadi dari pukul 15.35-16.00 Wita sampai pukul 16.00-16.45 Wita.
"Tetap waspada dan selalu tingkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman banjir lahar hujan, terutama hindari daerah aliran yang berhulu pada puncak gunung," ungkap Stanislaus saat dihubungi Selasa malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.