LUWU, KOMPAS.com – Intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak Senin (15/11/2021) sore membuat Sungai Salutubu meluap dan merendam permukiman warga dan ruas jalan di Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Aminuddin mengatakan hujan deras terjadi sejak sore hari sekitar pukul 16.00 Wita telah menyebabkan banjir.
“Data sementara terdapat 30 unit rumah warga yang terendam banjir setinggi 1 meter yang membuat sebagian warga mengungsi ke rumah keluarga serta kerabat dan sebagian memilih bertahan di rumah-masing-masing untuk menjaga harta bendanya,” kata Aminuddin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (16/11/2021) dini hari.
Baca juga: Banjir Rob di Dadap Tangerang Surut, Warga Diminta Tetap Waspada
Aminuddin mengimbau warga agar tetap waspada terkait intensitas curah hujan yang tinggi saat ini akibat fenomena Lanina yang diperkirakan berlangsung hingga Februari 2022.
Untuk menghadapi bencana hidrometeorologi, BPBD Luwu juga menyiapkan perlengkapan seperti perahu karet, chainsaw, perahu polietilen, mobil rescue, trail dan mobil dapur.
“Semua peralatan tersebut kondisinya masih lumayan baik untuk digunakan jika sewaktu-waktu terjadi bencana, meski masih kurang,” ujar Aminuddin.
Sementara itu, Danramil Walenrang Kapten Inf Agus Purwono mengatakan, banjir yang merendam ruas Jalan Trans Sulawesi membuat satu unit mobil truk yang melintas mengalami kecelakaan.
"Ada 1 unit Mobil truk Dengan Nopol DP 8388 XX, terperosok hingga terbalik karena mengambil jalan terlalu di pinggir pada saat air naik di jalan poros Trans Sulawesi, beruntung tak ada korban jiwa,” tutur Agus.
Baca juga: Bencana Banjir Sintang, Hampir 4 Pekan Ribuan Warga Masih Mengungsi, Ini Kondisinya
Kondisi air kini mulai berangsur- angsur surut, BPBD dan TNI membantu warga melakukan pembersihan.
"Kondisi air kini mulai surut, jadi kami bersama personel lainnya membantu warga untuk membersihkan rumah warga agar lumpur yang tidak mengendap dalam rumah warga," jelas Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.