Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dapiel Bayage, Bekerja Cuci Piring hingga "Cleaning Service", Kini Pecahkan Rekor dan Raih Emas di Peparnas Papua

Kompas.com - 16/11/2021, 05:28 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Senyum tak henti-hentinya mengembang di wajah Dapiel Bayage, seorang atlet para-atletik peraih medali emas dalam ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI di Papua.

Pria kelahiran Kampung Silakma, Distrik Gigma, Yahukimo, Papua itu memenangi nomor lompat tinggi T42 di ajang tersebut.

Baca juga: Papua Juara Umum Peparnas, Lukas Enembe Juga Puji Atlet Daerah Lain

Pecahkan rekor

Bahkan Dapiel memecahkan rekor nasional di nomor lompat tinggi Peparnas Papua.

Dia mencatatkan lompatan setinggi 1,70 meter di Peparnas Papua.

Angka itu memperbaiki rekor sebelumnya dengan lompatan 1,65 meter yang dibukukan atas namanya sendiri di Peparnas XV Jabar.

Baca juga: Tutup Peparnas XVI, Jokowi: Kinerja Tuan Rumah Provinsi Papua Luar Biasa

Catat berbagai macam prestasi

Prestasi Dapiel ini bukan raihan pertama kali baginya.

Sebelumnya, Dapiel pernah mewakili Indonesia pada ASEAN Para Games 2017 di Malaysia dan membawa pulang satu medali emas.

Sedangkan Peparnas telah diikutinya selama tiga kali.

Yakni Peparnas 2012 di Riau. Saat itu dia meraih medali perak untuk lempar lembing dan medali perunggu untuk lompat jauh.

Baca juga: Buka Peparnas XVI Papua, Wapres: Ini adalah Ajang Mendobrak Batas Diri

Kemudian di Peparnas XV di Jawa Barat tahun 2016, Dapiel menggondol tiga medali.

"Lompat tinggi dapat emas, lempar lembing perak, sedangkan lompat auh dapat perunggu," kata dia.

Pada Peparnas Papua, Dapiel turun di nomor lompat tinggi dan mencatatkan rekor nasional.

Selepas Peparnas Papua, Dapiel telah dipanggil untuk menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) untuk persiapan menghadapi ASEAN Para Games 2022 di Vietnam.

"Dipanggil untuk Pelatnas ke ASEAN Para Games Vietnam tanggal 20 November nanti," katanya.

Baca juga: Jadwal Penutupan Peparnas Papua Dimajukan Jadi 13 November, Ini Penyebabnya

 

Bekerja menjadi "cleaning service"

Perjalanan hidup Dapiel hingga menjadi atlet rupanya penuh liku-liku.

Dapiel terlahir dengan kaki bagian kiri lebih pendek dari kaki kanan atau kondisi proximal focal femoral dislocation (PFFD).

Tapi keadaan itu tak membuat Dapiel menyerah menjalani hidup.

Dapiel pun telah melakoni berbagai macam pekerjaan seperti menjadi tukang cuci piring hingga berjualan buku Teka-Teki Silang (TTS).

Sejak 2013 hingga kini, Dapiel bekerja sebagai petugas cleaning service di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Jayapura.

Baca juga: Gubernur Papua: Peparnas adalah Panggung Kesetaraan...

LSM di tempatnya bekerja juga mendukung prestasinya di bidang olahraga.

Adapun karier Dapiel sebagai atlet dimulai sejak 2010.

Saat itu, Dapiel tak sengaja bertemu pelatih NPC yang memintanya berlatih untuk persiapan ajang olahraga difabel pelajar di Riau.

Hingga kini, Dapiel terus menorehkan prestasi. Dia telah mengantongi lima medali emas, dua perah dan satu medali perunggu selama perjalanannya.

Dapiel bahkan dipercaya menjadi salah satu dari lima atlet berprestasi asal Papua yang mengarak obor api ketika pembukaan Peparnas Papua pada 5 November 2021 lalu.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com