KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat, sudah ada 91 bencana alam yang terjadi sejak awal November 2021.
Data ini mencakup kejadian bencana alam seperti, banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga pergeseran tanah yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
"91 kejadian bencana ini tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bogor. Rincinya tanah longsor 39 kejadian, banjir sembilan kejadian, angin kencang 35 kejadian, pergeseran tanah empat kejadian, dan lainnya empat kejadian," kata Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Kamis (11/11/2021).
Baca juga: 26 Kecamatan di Kabupaten Bogor Berpotensi Hujan Lebat, Bupati Ade Yasin Minta Masyarakat Waspada
Sejumlah bencana tersebut berdampak pada kerugian harta benda hingga kerusakan pada fasilitas umum atau jalan.
Bencana pada awal bulan ini, lanjut dia, dipicu oleh curah hujan tinggi atau lebat yang disertai angin kencang.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan mitigasi bencana sedini mungkin dengan cara berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait lainnya.
Baca juga: Soal Tanah 1 Hektar di Bogor Hilang Dikeruk, Wabup: Investigasi Internal Dulu
"Selain melakukan mitigasi bencana, kami juga menyiagakan 105 personel yang ditugaskan untuk bersiaga setiap hari. Karena di musim penghujan ini, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor berpotensi dilanda banjir, longsor atau terkena angin puting beliung," ungkapnya.
Dalam melakukan mitigasi bencana ini, BPBD pun memasang CCTV di beberapa lokasi yang dianggap rawan banjir.
“Tahun ini kita mendapatkan bantuan delapan CCTV yang sudah dipasang di lokasi rawan karena di Bogor ini cukup banyak wilayah yang menjadi rawan banjir, termasuk Kecamatan Cibinong,” ujarnya.
Selain itu, BPBD juga memasang tiang sensor di beberapa lokasi yang menjadi wilayah rawan longsor.
Nantinya, sensor tersebut dapat mendeteksi pergerakan tanah, sehingga pihaknya dapat memantaunya dan melakukan antisipasi.
“Jadi dengan tiang itu kita bisa pantau, dengan melihat tiang sensor. Jika tiang itu terus bergerak nantinya akan ada informasi yang masuk ke kami untuk kami teruskan sebagai antisipasi dini potensi bencana,” tandasnya.