Kontribusi La Nina pada terjadinya cuaca ekstrem, kata Anung, berangsur-angsur akan menurun mulai awal Desember.
Tapi potensi cuaca ekstrem tetap tinggi karena pada saat yang sama puncak musim hujan dimulai.
"Jadi sama saja, awal musim hujan kena efek La Nina cukup besar dan memicu cuaca ekstrem. Ketika pengaruh La Nina menurun, masuk periode puncak musim hujan sebagai pengaruh dari angin barat atau Monsoon Asia," ujarnya.
Baca juga: Propam Polda Jatim Awasi Penanganan Kasus Kecelakaan Vanessa Angel
Sementara itu, Deputi Bidang Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa dan Jaringan Komunikasi, Suko Prayitno Adi, menegaskan pentingnya kecepatan pemerintah daerah dan jajarannya hingga di tingkat paling bawah untuk dapat mengakses cepat informasi cuaca dan peringatan yang diberikan oleh BMKG.
Suko mengatakan, untuk wilayah Jawa Timur, BMKG Juanda melakukan pembaruan data dari jam ke jam terkait situasi cuaca dan akan memberikan peringatan jika terdapat potensi terjadinya cuaca ekstrem.
"Kalau alam kita tidak bisa cegah. Yang kita bisa tingkatkan bagaimana kesiapan menghadapi potensi bencana, dalam hal ini bencana hidrometeorologi," ujarnya.*
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.