YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Dinas Koperasi dan UKM Gunungkidul, DI Yogyakarta, melakukan pemantauan terhadap 61 koperasi yang mati suri karena tidak aktif.
Dinkop mengancam akan menutup secara permanen koperasi-koperasi tersebut jika tak ada perubahan hingga awal tahun.
Baca juga: Yogyakarta Terapkan One Gate System, Parkir Bus Wisata Maksimal 3 Jam
Kepala Bidang Koperasi, Dinas Koperasi dan UKM Gunungkidul, Ari Setiyawan mengatakan, ada 271 koperasi yang terdaftar.
Rinciannya 20 merupakan koperasi jasa, 125 koperasi simpan pinjam, 69 koperasi produsen, 55 koperasi konsumen dan pemasaran sebanyak tiga koperasi.
"Koperasi yang aktif 210 sementara 61 pasif," kata Ari saat dihubungi wartawan melalui telepon Minggu (7/11/2021).
Dijelaskan 61 koperasi yang pasif atau mati suri ini karena tidak melaksanakan ketentuan seperti rapat anggota tahunan dan penyusunan laporan ke pemerintah secara berkala.
Baca juga: Sejarah Yangko, Oleh-oleh Khas Yogyakarta yang Mirip Mochi
Pihaknya masih akan melakukan pemantauan, karena selain persyaratan tersebut, juga harus diperhatikan kewajiban yang dimiliki oleh para anggota maupun pengurus seperti tanggungan simpan meminjam atau yang lainnya.
Sehingga Ari menyebutkan, pihaknya menungunggu sampai awal tahun depan.
Upaya dilakukan dengan melakukan pembinaan kepada pengurus koperasi sebelum sampai tahap pembubaran.
"Kalau memang tidak aktif yang dibuktikan tidak adanya laporan, maka bisa dibubarkan sesuai dengan mekanisme yang ada," kata Ari.
Baca juga: Cerita Petani 3 Bulan Tak Digaji karena Ketua Koperasi Jadi Tersangka
Selain itu, pihaknya mengajukan 135 koperasi mendapatkan stimulan bantuan dari Pemerintah DIY karena dampak pandemi.
Dari jumlah ratusan, hanya 16 koperasi yang mendapatkan dana hibah dengan total anggaran sekitar Rp 2 miliar.
"Bantuan bisa digunakan untuk simpan pinjam anggotanya," kata Ari.
Anggota DPRD Gunungkidul, Anwarudin mengaku prihatin banyaknya koperasi yang mati suri, karena koperasi adalah sokoguru ekonomi.
Koperasi diharapkan dapat berperan aktif mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi anggotanya.
Untuk itu, dia berharap pengawasan dan pembinaan koperasi dilakukan, sehingga koperasi bisa berjalan dengan semestinya.
"Peran koperasi sangat penting dalam mendukung upaya menyejahterakan masyarakat," kata Anwarudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.