Kronologi kejadian
Menurut Raflles, motif kejadian ini terkait usaha sewa menyewa dump truck yang akan dipakai di Langkat.
Dalam perjalanannya, usaha ini tak berjalan lancar atau pecah kongsi. Dari pihak penyewa, D dan H meminta pengembalian uang yang belum digunakan.
Namun terjadi ketidaksepahaman dalam jumlah uang yang harus dikembalikan. Menurut EDS sudah lunas, namun menurut D dan H masih kurang.
Saat penagihan itu, sekitar pukul 19.00 WIB, D dan H datang bersama dua rekannya ke rumah EDS. Saat itu terjadi cekcok. D dan rekan-rekannya melarikan diri karena kurang jumlah.
D kemudian mengumpulkan teman-temannya dan sekitar sejam kemudian kembali mendatangi rumah EDS dengan sekitar 10 mobil.
Namun saat itu, EDS tidak ada di tempat dan hanya ada istrinya saja. Mereka kemudian melakukan perusakan.
EDS kemudian pulang ke rumahnya menggunakan mobil bersama Aipda Eko Sugiawan yang mengendarai sepeda motor.
Keributan itu terjadi setelah sekelompok orang itu mengetahui kedatangan korban dan langsung mengejar.
Para pelaku menganiaya Aipda Eko Sugiawan yang saat itu tidak sedang dinas dan mengenakan pakaian biasa.
"Luka dialami Eko di tangan akibat menangkis bacokan celurit dan luka jatuh dari kereta. Memar. Jadi kalau disebut di media bersimbah darah terlalu berlebihan. Nyatanya sampai sekarang kondisinya sehat," kata Rafles.
Para pelaku berhasil mencegat EDS dan merusak mobilnya karena korban tak mau turun dari mobilnya.
"Penyidikan belum bisa dijelaskan secara detail karena masih proses. Yang jelas sekelompok orang. Kan dikatakan kelompok organisasi apakah bawa tanda lambang organisasi. Masih penyelidikan ke arah sana," kata Rafles.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.