Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Lebih Sebulan Blitar Catatkan Nihil Kasus Kematian karena Covid-19, tapi...

Kompas.com - 30/10/2021, 17:39 WIB
Asip Agus Hasani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seiring dengan turunnya kasus, angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Blitar juga menurun bahkan nol kasus selama hampir 1,5 bulan terakhir.

Namun dalam hal tingkat kematian (case fatality rate/CFR), Kabupaten Blitar hingga kini masih menjadi daerah di Jawa Timur dengan angka CFR tertinggi, yaitu 15,02 persen.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Endah Woro Utami mengatakan angka CFR masih bertahan tinggi lantaran kasus konfirmasi menurun drastis dalam satu bulan terakhir.

"Kasus kematian kita telanjur tinggi. Ketika nol kasus kematian dapat kita pertahankan dalam dua bulan ini pada saat yang sama kasus konfirmasi turun drastis," ujar Woro kepada Kompas.com, Sabtu (30/10/2021).

 

Karena kasus konfirmasi juga menurun drastis, ujarnya, maka bilangan pembagi tidak bertambah signifikan sehingga persentase jumlah kematian dibandingkan jumlah kasus konfirmasi tetap tinggi.

Woro mengatakan, nol kasus kematian akibat Covid-19 yang sudah berlangsung sejak 22 September 2021 dapat bertahan lantaran tingkat hunian rumah sakit rujukan dan penyangga untuk pasien Covid-19 (BOR) sudah sangat rendah.

Pada saat yang sama, kata dia, jumlah kasus konfirmasi juga sangat rendah, terlihat dari status jumlah kasus aktif yang hanya 8 kasus pada Jumat kemarin yang merupakan salah satu yang terendah di Jawa Timur.

Dengan jumlah populasi sekitar 1,3 juta jiwa, kasus aktif Kabupaten Blitar bahkan lebih rendah dibandingkan kasus aktif Kota Blitar yang berpopulasi hanya sekitar 150.000 jiwa.

"Jadi fasilitas kesehatan dalam situasi beberapa pekan terakhir mampu memberikan pelayanan medis yang maksimal kepada pasien Covid-19," ujarnya.

 

BOR rumah sakit di Kabupaten Blitar, kata Wiro, saat ini berada di angka 4,35 persen.

Berbeda dengan situasi ketika terjadi ledakan kasus pada kurun waktu Juli hingga Agustus lalu, kata Woro, seluruh rumah sakit menghadapi jumlah pasien melebihi kapasitasnya.

Pada kondisi itu, jelasnya, penanganan pasien terutama yang bergejala berat pun menjadi tidak maksimal termasuk ditandai dengan terjadinya kelangkaan oksigen akibat tingginya permintaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com