Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertaruh Nyawa Demi Berburu Harta Karun di Gelapnya Dasar Sungai Musi

Kompas.com - 30/10/2021, 16:21 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Wajah Hamid (58) nampak serius sembari memegang selang kompresor bewarna oranye dari atas atap kapal yang sedang berada di tengah Sungai Musi, Kawasan Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan.

Terik matahari di siang hari tak membuatnya turun ke dalam dek kapal untuk berteduh dari sengatan panas yang menembus kulit.

Tak ada jaket, apalagi payung. Hamid hanya mengguling di atas atap kapal menggunakan selembar baju lengan pendek yang lusuh bewarna biru pemberian dari yayasan.

Hampir dua jam lamanya Hamid berada di atas kapal. Mendadak ia menujuk ke ujung kapal memberitahukan kepada kru kapal lainnya agar segera bersiap.

Baca juga: Kronologi Penyelam Temukan Besi Tua di Sungai Musi, Sempat Dibawa Pulang dan Gusar Saat Tahu Mortir

“Naik dari depan,” kata Hamid.

Seketika, gelembung udara keluar dari dalam air sungai musi diiringi dengan munculnya seorang pria menggunakan masker selam.

Tangan kiri pria tersebut lalu memberikan satu besi berbentuk mata tombak bewarna hitam yang masih berselimut pasir. 

Pria ini diketahui adalah putra Hamid bernama Budiman (30).

Ia sudah berada di kedalaman 17 meter Sungai Musi selama dua jam untuk mencari harta karun yang mereka sebut adalah peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Dari kantong Budiman, ia kembali merogoh dan mengeluarkan pecahan keramik bewarna putih.

Dari hasil menyelam itu, Budiman mendapatkan delapan keramik putih berbentuk mangkuk yang sudah pecah serta satu tombak.

“Dari bentuk dan ukirannya, ini keramik dari jaman Dinasti Sung, Dinasti Ming Yuan dan Dinasti Vet generasi ke lima,” sebut Hamid, menjelaskan keramik hasil temuan dari anaknya itu.

Hamid sudah hampir khatam semua nama jenis temuan yang ia cari di Sungai Musi selama ini.

Sebab, ia sudah menjadi penyelam sejak tahun 1990 dan memburu harta karun yang ada di kedalaman 35 meter dari dataran tanah Palembang.

Selama itu, Hamid membawa anaknya Budiman dan enam orang lainnya untuk menyelam.

Dalam satu kru kapal, ada yang bertugas menjaga mesin sedot pasir, serta mengayak pasir dari kedalaman sungai yang dibawa ke atas permukaan.

Sementara, untuk penyelam sendiri disiapkan dua orang yang bekerja secara bergantian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com