Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kapolres Nunukan Aniaya Anggota, Polda Kaltara: Kesalahan Brigpol SL Bukan Kali Pertama

Kompas.com - 28/10/2021, 16:46 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TANJUNG SELOR, KOMPAS.com – Pemeriksaan yang dilakukan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Kalimantan Utara terhadap Kapolres Nunukan AKBP SA masih berjalan.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui pemukulan terjadi dilatarbelakangi kesalahan Brigadir Polisi (Brigpol) SL yang terus berulang.

"Kesalahannya berulang kali, bukan kali pertama. Memang seharusnya itu menjadi perhatian khusus dan dipindahkan saja SL ini ke bidang lain. Jadi kesalahan SL bukan kali pertama tapi kesekian kalinya. Itulah yang membuat AKBP SA lepas kontrol," ujar Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat saat dihubungi wartawan, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Brigpol SL Viralkan Videonya Dipukul Kapolres Nunukan karena Kesal Dimutasi ke Daerah Terpencil

Budi menjelaskan, AKBP SA telah menerima konsekuensi dari perbuatan yang dilakukannya.

Meski belum menjalani sidang kode etik, SA telah lebih dicopot dari jabatannya.

Budi berharap, pemberitaan yang gencar dan mengupas AKBP SA dari berbagai sisi, selayaknya dilakukan secara objektif dan fokus pada sebab dan akibat saja.

"Yang terjadi saat ini adalah pemberitaan sangat gencar, fokus masyarakat akhirnya bukan pada kasus pemukulan dan penyelesaiannya, melainkan lebih pada hal yang merugikan organisasi Polri," sesalnya.

Budi mengakui belum mendapat laporan terbaru terkait hasil pemeriksaan oleh Divisi Propam Polda Kaltara.

Brigpol SL saat ini sudah dikembalikan ke Polres Nunukan dan kembali bekerja seperti biasa.

Ia menegaskan, polisi memastikan kasus ini ditangani dan ditindak dengan tegas karena menjadi atensi pimpinan. Terlebih lagi, kasus ini viral dan menjadi perhatian semua kalangan.

"Kita selesaikan masalah pemukulannya dulu ya, untuk SL bagaimananya dan apa ada sanksi bagi SL, kita fokus pada SA-nya dulu," katanya.

Baca juga: Korban Pemukulan Kapolres Nunukan Meminta Maaf dan Mengaku Salah


Sebagaimana penjelasan Budi Rachmat, akar masalah berpangkal pada kesalahan Brigpol SL yang tidak taat perintah atasan dengan meninggalkan tugasnya beberapa kali.

Dalam kasus terakhir, SL pergi tanpa izin saat ada acara zoom meeting di Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) Ke-69 pada Kamis 21 Oktober 2021.

Saat itu, terjadi trouble dan membuat gambar Kapolres Nunukan tidak muncul di layar monitor.

Sementara saat itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sedang memberikan instruksi dan amanah bagi para petinggi Polri.

Gangguan tersebut terjadi sampai dua kali, sementara SL tidak diketahui ada di mana dan tidak menjawab panggilan telepon Kapolres.

SL baru muncul setelah acara selesai. Begitu melihat SL, AKBP SA mencoba mengecek sambungan telepon SL sekali lagi, dan ternyata ponsel milik SL aktif.

AKBP SA lalu menghampiri SL dan menanyakan sikap tidak bertanggung jawabnya sembari melayangkan tendangan dan pukulan.

Aksi yang terjadi dalam aula Polres Nunukan tersebut terekam CCTV. Potongan video tersebut diambil SL dan diunggah di grup WhatsApp TIK Polda Kaltara, dan grup Leting Bintara, sebelum akhirnya menyebar luas dan viral di media sosial.

Akibatnya, AKBP SA langsung dicopot dari jabatannya sebagaimana perintah Kapolda Kaltara Bambang Kristiono Nomor, Sprint/952/X/KEP/2021.

"Itu yang terjadi, dan kami berkomitmen kasus ini menjadi pembelajaran untuk perbaikan organisasi Polri kedepan. Namun demikian, kami juga memiliki harapan bagi awak media dan insan pers agar memberitakan masalah ini sesuai fakta yang tidak menjadikan masyarakat antipati terhadap Polisi," pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com