Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Santri di Lamongan Dibongkar, Bermula Orangtua Temukan Kejanggalan pada Kematian Sang Anak

Kompas.com - 22/10/2021, 06:00 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sebuah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, dibongkar, Kamis (21/10/2021).

Hal ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan dari orangtua almarhum, yang mengaku menemukan kejanggalan dalam kematian anaknya.

Baca juga: Kesaksian Nelayan yang Menyelam Saat Eksplorasi Kapal Van der Wijck: Lokasinya Angker

Makam santri pondok pesantren

Makam tersebut adalah makam milik GTR (14), remaja setempat yang merupakan salah seorang santri sebuah pondok pesantren di Pacet, Mojokerto.

GTR sendiri meninggal dunia di pondok pesantren tersebut, pada Kamis (14/10/2021) lalu.

Pembongkaran makam dilakukan oleh jajaran Polres Mojokerto, dengan melibatkan sejumlah dokter untuk keperluan visum.

Sebab sebelumnya, Miftahul Ulum selaku ayah dari GTR, membuat laporan di Polres Mojokerto mengenai adanya kejanggalan pada kematian anaknya.

"Meninggal Kamis siang dan kami diberitahu oleh pihak pondok pesantren. Kemudian sorenya, dibawa pulang ke Lamongan untuk dimakamkan," ujar Miftahul Ulum kepada awak media, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Bupati Lamongan Berharap SPAM Karangbinangun Dapat Segera Terwujud

Disebut ada luka lebam

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah

Pihak keluarga memutuskan untuk melapor ke polisi lantaran menemukan kejanggalan sewaktu GTR hendak dimakamkan.

Mulai dari luka lebam pada bagian tangan, hingga keluar darah segar dari mulut korban.

"Awalnya kami mengira itu lebam biasa, yang umum terjadi pada jenazah. Tapi kemudian keluar darah segar dari mulut, itu yang paling membuat janggal," ucap Miftahul Ulum.

Baca juga: Warga Diimbau Hati-hati dan Waspada Saat Melintas di Jalan Raya Pantura Lamongan

 

Ilustrasi makam.Shutterstock Ilustrasi makam.
Hasil otopsi

Miftahul Ulum menjelaskan, dari hasil otopsi yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian, diketahui jika memang ada bekas hantaman benda keras pada tubuh anaknya.

Hal itu menguatkan dugaan keluarga jika GTR meninggal secara tidak wajar.

"Dari informasi kepolisian, bahwa memang ada hantaman benda tumpul di daerah-daerah vital," kata Miftahul Ulum.

Atas kejadian ini, Miftahul Ulum bakal menempuh jalur hukum dan berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kejadian sebenarnya terkait kematian anaknya.

Baca juga: Anaknya Diejek Tidur dengan Kambing, Guru Sri Hartuti: Kelak Mereka Ingat Rasanya Jadi Orang Tak Punya

Ia juga berharap kepada instansi terkait, supaya peristiwa yang menimpa putranya ini tidak terulang kepada santri lain di pondok pesantren tersebut.

"Kami berharap, terduga pelaku dapat dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku," tutur Miftahul Ulum.

Dikatakan oleh Miftahul Ulum, almarhum merupakan sosok cerdas dan bahkan lolos jalur akselerasi, sehingga hanya dua tahun menempuh pendidikan tingkat SMP.

Sementara dalam agenda pembongkaran makam ini, jajaran Polres Lamongan membantu dukungan dalam pengamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com