Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Menteri Risma Debat dengan Mahasiswa soal Supplier Bansos: Saya Menteri Tidak Ngurusi Ini

Kompas.com - 17/10/2021, 07:19 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Menteri Sosial Tri Rismaharini terlibat adu mulut dengan mahasiswa mengenai persoalan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Lombok Timur, NTB, Rabu (13/10/2021).

Mahasiswa memprotes keterlibatan oknum kades di Lombok Timur yang menjadi supplier pemasok komoditi bantuan.

Peristiwa debat tersebut terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Baca juga: Berdebat dengan Mahasiswa di Lombok Timur, Menteri Risma: Kamu Jangan Fitnah Aku, Ya

Risma: kamu jangan fitnah aku, ya

ilustrasi massaGetty Images/iStockphoto/champc ilustrasi massa

Dalam video tersebut, kedatangan Menteri Risma di Lombok Timur tampak disambut pengunjuk rasa dari kalangan mahasiswa.

Para mahasiswa berteriak-teriak menyampaikan aspirasinya pada Risma.

Mensos pun kemudian mendekati massa aksi yang terus berteriak kepadanya.

"Kamu jangan fitnah aku, ya. Sebentar dengerin, kalau kamu berhak ngomong, aku juga berhak ngomong," kata Risma.

Mahasiswa pun menjawab, "Bukan fitnah, Bu. Tidak fitnah."

Mahasiswa memprotes soal oknum kepala desa yang menjadi supplier bantuan, Risma mengaku tidak mengetahuinya.

"Kalau enggak niat baik saya, ngapain saya ke sini. Itu yang pertama. Yang kedua, saya tidak tahu ini supplier atau tidak, saya menteri, tidak ngurusi ini. Yang ketiga, kalau Anda mau memperjuangkan silakan, data tak terima sekarang, tak tunggu," kata Risma.

Baca juga: Pemicu Mahasiswa Adu Mulut dengan Risma, Protes Oknum Kades Jadi Supplier Bansos

 

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam salah satu kesempatan.DOK. Humas Kemensos Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam salah satu kesempatan.
Ini pemicu adu mulut

Aksi debat tersebut rupanya dipicu persoalan bantuan.

Mahasiswa memprotes keterlibatan oknum kades di Lombok Timur yang diduga menjadi supplier pemasok komoditi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Mereka mempertanyakan mengapa Risma melakukan kunjungan ke tempat oknum kades yang diduga merangkap sebagai supplier.

Padahal menurut mahasiswa, kunjungan Menteri Risma sebelumnya diagendakan di kantor Bupati Lombok Timur.

Baca juga: Debat dengan Risma, Mahasiswa: Kita Sampaikan Kondisi Sengkarut Bansos di Lombok Timur

Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani Rohman Rofiqi menjelaskan, kepala desa semestinya tidak merangkap menjadi agen warung.

Hal itu supaya kualitas komoditi bantuan sosial yang diberikan ke masyarakat dapat terkontrol.

"Dia sebagai pengontrol, kok ini kades yang menjadi supplier kan nanti ujung-ujungnya bicara bisnis," tutur Rohman.

Persoalan tersebut, kata Rohman sebetulnya pernah disampaikan pada Dinas Sosial Lombok Timur tapi mahasiswa tidak mendapatkan jawaban memuaskan.

"Kebetulan momentum ini kami sampaikan kondisi sengkarut bantuan sosial di Lombok Timur ini ke Bu Risma," tutur dia.

Baca juga: Video Viral Mensos Risma Adu Mulut dengan Mahasiswa di Lombok Timur soal Bansos, Ini Faktanya

Mahasiswa ditantang berikan data

Saat adu mulut, Menteri Risma menantang mahasiswa memberikan data yang valid mengenai persoalan tersebut.

Menanggapi permintaan Risma, Rohman pun mengaku mahasiswa akan memberikan data.

Data tersebut bahkan telah dipersiapkan.

Soal kesan adu mulut yang terjadi saat bertemu Menteri Risma, menurutnya Rohman, karena situasi yang saat itu kurang kondusif.

Sehingga dirinya harus bersuara keras agar aspirasi yang disampaikan bisa terdengar.

"Kalau kami mengapresiasi kedatangan bu Risma memang tipenya seperti itu, tapi kan positif tujuannya dan kedatangan untuk membenahi sengkarut bantuan sosial yang ada di Lombok Timur," kata Rohman.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Mataram, Karnia Septia | Editor: Priska Sari Pertiwi, Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com