KOMPAS.com - Warga Kampung Leuwi Ili, Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat tak pernah menyangka sungai di kampungnya memakan korban jiwa 11 pelajar MTs.
Sebelas siswa SMP itu tewas saat kegiatan susur sungai pada Jumat (15/10/2021) sore.
Permukaaan sungai tersebut terlihat tenang dan tak beriak. Namun tak banyak yang menyadari jika sungai tersebut memiliki muara yang dalam sekitar empat meter.
Tak hanya itu. Di bawah sungai juga terdapat pusaran air yang disebabkan adanya belokan air sungai.
Baca juga: Kesaksian Warga yang Coba Selamatkan 11 Siswa MTs, Lihat Para Korban Berputar-putar di Pusaran Air
Muslim adalah salah satu warga yang ikut menyelam untuk mencari para korban yang tenggelam.
Ia dipanggil oleh warga untuk membantu karena Muslim sering menyelam manual untuk mencari ikan di sekitar sungai tersebut.
Ternyata hal tersebut tak mudah dilakukan oleh Muslim. Ia sempat terseret pusaran air di bawah muara suangi yang memiliki kedalaman sekitar 4 meter.
Hal tersebut membuatnya tak sanggup lagi menyelam ke pusatan air. Bahkan ia mengaku sulit untuk mencapai permukaan.
Di dalam sungai, Muslim sempat melihat para korban seperti berputar-putar di pusaran air bawah muara sungai.
Ia pun memilih untuk menyelamatkan diri.
"Akhirnya saya memilih mencari jalan lagi dari pusaran air bawah untuk menyelamatkan diri saja. Memang di atas seperti ini seperti tenang, padahal di bawahnya berputar pusaran air sangat deras itu Pak," ujar Muslim.
Baca juga: Peluk Ridwan Kamil, Orangtua Korban Susur Sungai Ciamis Menangis
Ia juga mengatakan bahwa tak ada bebatuan sama sekali di bawah muara. Hanya terdapat tanah keras yang terbentuk oleh tekanan pusaran air.
Menurutny korban lama tak muncul di permukaan karena terbawa putaran pusaran air dan bukan karena menyelip di bebatuan.
"Bukan menyelip di bebatuan, tapi di bawah memutar terbawa arus sungai pusaran air di bawah muara itu. Soalnya, saya menyelam beberapa kali di bawah itu tidak ada batu sama sekali. Batunya terempas pusaran air dan terpental ke aliran sungai yang dangkal. Nah, kalau yang dangkal sungainya itu lihat banyak batunya," kata dia.
Baca juga: Teguran dari Seorang Pemancing Membuat Farhan Selamat dari Tragedi Susur Sungai Ciamis
Muslim dan warga sekitar sempat kebingungan untuk mengangkat para korban dari pusaran air muara tersebut.
Hingga akhirnya datang Tim SAR Gabungan untuk mengevakuasi jenazah hingga Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Para korban merupakan siswa MTs setingkat SMP yang baru masuk dengan kisaran usia 12 sampai 13 tahun.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irwan Nugraha | Editor : Pythag Kurniati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.