Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggah Petualangan dan Musik di YouTube, Erfix Raih Rp 10 Juta Per Bulan

Kompas.com - 17/10/2021, 06:00 WIB
Dian Ade Permana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Awal 2017, Erfix Bahtiar, seorang warga Salatiga mulai menekuni olahraga kalistenik dan street work out.

Dia mendalami olahraga tersebut untuk mendukung hobinya mendaki gunung yang membutuhkan kesiapan fisik mumpuni.

Foto-foto kegiatannya tersebut diunggahnya ke akun Instagram pribadinya.

"Ternyata responsnya sangat bagus. Followers saya bertambah hingga mencapai sekitar 32.000 ribu," jelasnya saat ditemui, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: 5 YouTuber yang Pernah Tuai Kontroversi karena Konten YouTube

Membuat akun YouTube

Namun, dia merasa 'tak enak' lantaran selalu meminta tolong temannya untuk memotretkan ketika naik gunung.

"Lalu saya berpikir untuk belajar memotret dan membuat video. Ada masukan juga untuk membuat channel YouTube. Ini juga untuk mengenalkan produk saya I'm Not Traveller," kata Erfix.

Setelah itu dia mulai mengisi channel Fixmeproject Official.

"Jadi isinya tidak hanya perjalanan atau petualangan, tapi juga interaksi dengan masyarakat, sejarah, dan hal-hal humanis lainnya," kata dia.

Tak hanya berisi tentang pendakian dan petualangan, Fixmeproject Official juga merangkum hobi-hobi Erfix yang lain.

Dia yang seorang musisi, telah menelurkan album Wajah Salatiga.

"Jadi saya gabungkan antara hobi di gunung dengan musik. Ternyata responsnya sangat luar biasa, viewer-nya bisa banyak. Ini juga menjadi bagian dari originalitas channel saya karena musik pengiringnya semua adalah karya saya sendiri agar tidak bermasalah dengan hak cipta," jelas Erfix.

Baca juga: Alasan Baim Wong Suka Bagi-bagi Uang, Subscriber YouTube Berkurang karena Viral Marahi Kakek Suhud

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com