Dengan 29.600 subcribers, Erfix mendapat penghasilan berkisar Rp 10 juta per bulan, termasuk dari endorse produk.
"Tapi itu sebelum pandemi Covid-19, saat ini kisaran Rp 5 juta. Ya karena banyak lokasi yang tutup jadi saya tidak bisa mengeksplore lokasi baru, jadi fokus aktivitas kalistenik dan menekuni hobi menanam," terangnya.
Untuk hobi menanam, Erfix juga membuatkan channel khusus.
"Itu untuk berbagi informasi karena tertarik dengan jamur barat dan mint yang saya kembangkan. Ada sekitar 10 channel yang saya kelola, tergantung konten dan kebutuhannya. Ada yang tanaman, musik, dan petualangan itu," kata Erfix.
Baca juga: Direktur TV Swasta Ditangkap Polisi karena Kelola Kanal YouTube Aktual TV Berisi Berita Hoaks
Erfix menegaskan akan tetap menekuni pekerjaan sebagai YouTuber karena hasilnya cukup menjanjikan.
"Namun yang utama ini saling dukung dan melengkapi dengan hobi petualangan, musik, dan menanam saya," ujarnya.
Secara khusus Erfix menyampaikan ketidaksetujuannya dengan konten prank yang berdampak negatif atau membahayakan.
"Prank itu tujuan awalnya untuk menghibur. Kalau sudah membawa muatan negatif dan membahayakan, maka itu sudah kelewatan," ungkapnya.
Dia berharap penonton bisa memfilter tontonan yang dipilihnya.
"Perlu ada edukasi untuk penonton juga. Konten prank negatif banyak dibuat karena ada yang menonton bahaya kalau yang menonton anak di bawah umur atau remaja, karena tidak bisa memilah yang baik," kata Erfix.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.