Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Bunuh dan Bedah Buaya Ramai-ramai di Maluku, Bermula Hilangnya Seorang Bocah di Sungai

Kompas.com - 15/10/2021, 05:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seekor buaya sepanjang enam meter ditangkap dan dibunuh beramai-ramai oleh warga Desa Kaki Aer, Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, Maluku.

Mereka juga membedah perut buaya karena menduga hewan tersebut telah memangsa seorang bocah sembilan tahun bernama Sakira Natania Safrulla.

Adapun Safira dikabarkan hilang diduga dimangsa buaya di sungai ketika bermain dengan sejumlah temannya, Rabu (13/10/2021) sore.

Baca juga: Sakira, Bocah 9 Tahun Hilang Saat Mandi di Sungai, Temannya Bilang Dimakan Buaya

Isi perut ternyata kura-kura

Warga pun menangkap, mengikat dan membunuh buaya berukuran besar itu.

Namun setelah perut buaya tersebut dibedah secara beramai-ramai, warga tidak mendapati tubuh bocah tersebut.

Mereka hanya menemukan kura-kura dalam perut buaya.

"Saat perut buaya dibelah ternyata yang kita temukan seekor kura-kura," tutur Rehan, warga Desa Kaki Aer yang juga merupakan paman kandung Sakira.

Kini, warga desa masih terus melakukan pencarian terhadap Sakira.

Mereka juga terus memburu buaya yang diduga memangsa bocah tersebut.

"Kita masih mencari terus," kata dia.

Baca juga: Dikira Memangsa Bocah, Buaya 6 Meter Dibunuh dan Dibedah, Ternyata Perut Berisi Kura-kura

Diketahui BKSDA

Kejadian itu telah diketahui oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku.

Staf BKSDA Maluku Seto Somar membenarkan ada buaya besar yang ditangkap dan dibunuh oleh warga.

"Benar ada buaya yang ditangkap sekitar 5 meter lah. Tapi setelah dibunuh mereka hanya mendapati ada kura-kura di perut buaya itu,” ujarnya.

Dia mengatakan warga mulanya melihat dua ekor buaya.

"Itu ada dua ekor tapi yang satu ekor belum ditangkap dan masih dicari," kata dia.

Seto mengatakan petugas BKSDA turut terjun bersama warga mencari buaya yang diduga memangsa Sakira.

"Petugas (BKSDA) juga sudah ke sana dan ikut mencari," kata dia," katanya.

Baca juga: Penambang Timah yang Hilang Diterkam Buaya Akhirnya Ditemukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com