Salin Artikel

Saat Warga Bunuh dan Bedah Buaya Ramai-ramai di Maluku, Bermula Hilangnya Seorang Bocah di Sungai

Mereka juga membedah perut buaya karena menduga hewan tersebut telah memangsa seorang bocah sembilan tahun bernama Sakira Natania Safrulla.

Adapun Safira dikabarkan hilang diduga dimangsa buaya di sungai ketika bermain dengan sejumlah temannya, Rabu (13/10/2021) sore.

Isi perut ternyata kura-kura

Warga pun menangkap, mengikat dan membunuh buaya berukuran besar itu.

Namun setelah perut buaya tersebut dibedah secara beramai-ramai, warga tidak mendapati tubuh bocah tersebut.

Mereka hanya menemukan kura-kura dalam perut buaya.

"Saat perut buaya dibelah ternyata yang kita temukan seekor kura-kura," tutur Rehan, warga Desa Kaki Aer yang juga merupakan paman kandung Sakira.

Kini, warga desa masih terus melakukan pencarian terhadap Sakira.

Mereka juga terus memburu buaya yang diduga memangsa bocah tersebut.

"Kita masih mencari terus," kata dia.

Diketahui BKSDA

Kejadian itu telah diketahui oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku.

Staf BKSDA Maluku Seto Somar membenarkan ada buaya besar yang ditangkap dan dibunuh oleh warga.

"Benar ada buaya yang ditangkap sekitar 5 meter lah. Tapi setelah dibunuh mereka hanya mendapati ada kura-kura di perut buaya itu,” ujarnya.

Dia mengatakan warga mulanya melihat dua ekor buaya.

"Itu ada dua ekor tapi yang satu ekor belum ditangkap dan masih dicari," kata dia.

Seto mengatakan petugas BKSDA turut terjun bersama warga mencari buaya yang diduga memangsa Sakira.

"Petugas (BKSDA) juga sudah ke sana dan ikut mencari," kata dia," katanya.

Teman-teman korban menyebutkan, buaya memangsa Sakira.

"Teman-teman korban melaporkan satu jam kemudian bahwa korban dimakan buaya," tutur Sub Baggian Humas Polres Pulau Buru Aipda Djamaludin kepada Kompas.com, Kamis (14/10/2021).

Usai mendapatkan laporan, pihaknya bersama tim SAR Pos Namlea langsung melakukan pencarian di sungai tersebut.

Pencarian dilakukan dengan menggunakan Kapal KP.XVI-1008 dan sejumlah kapal nelayan.

Mereka menyisir sungai hingga ke muara.

"Sampai malam ini bocah itu belum juga ditemukan," tutur dia.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/15/050000878/saat-warga-bunuh-dan-bedah-buaya-ramai-ramai-di-maluku-bermula-hilangnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke