Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Bangkai di Kebun Raya Cibodas Mekar dengan Sempurna

Kompas.com - 13/10/2021, 17:54 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Hari ini, Rabu (13/10/2021), salah satu koleksi bunga bangkai yang tumbuh di Kebun Raya Cibodas-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mekar dengan sempurna.

Kendati menebar aroma tak sedap, momen saat bunga ini mekar punya daya pikat tersendiri, dan selalu dinanti, baik oleh peneliti maupun pengunjung.

Terlebih lagi, bunga dengan nama latin Amorphophallus titanum ini hanya mekar dalam rentang 4 tahun sekali.

Baca juga: Bunga Bangkai Tumbuh di Cipete Selatan, Ahli: Itu Tidak Termasuk Tanaman Langka

Dari balik pagar, pengunjung bisa melihatnya dari dekat, kendati harus siap dengan aroma bau busuk yang menyengat.

Peneliti BRIN Destri menyampaikan, tanda-tanda bunga bangkai ini mekar sudah terlihat sejak kemarin sore.

“Mulai mekar sempurna sejak dini hari tadi. Pengukuran terakhir tingginya mencapai 2,89 meter,” kata Destri saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Bunga Bangkai Tumbuh di Pekarangan Rumah Warga Lamongan, BKSDA: Fenomena Langka

Menurut dia, bunga ini bisa tetap mekar hingga lima hari ke depan.

“Apalagi kalau tidak ada hujan. Kendati pelan-pelan mulai membusuk, tapi masih bisa tetap tegak,” ujar dia.

Menurut Destri, tumbuhan yang masuk ke dalam anggota Aracaea atau talas-talasan ini memiliki tiga fase dalam siklus hidupnya, yakni fase vegetatif (daun), generatif (berbunga), dan dorman atau fase istirahat.

“Karenanya, untuk kembali mekar memerlukan waktu yang relatif lama, bisa empat tahun sekali,” kata Destri.

Adapun aroma bau busuk yang tercium, menurut Destri, berasal dari asam amino yang keluar melalui permukaan tongkol.

Namun, bau busuk pada saat bunga ini mekar bisa menarik perhatian berbagai jenis serangga untuk datang, sehingga dapat membantu proses penyerbukan tumbuhan ini.

“Baunya bisa tercium hingga radius 100 meter. Memang sangat menyengat, namun itu kekhasannya,“ ujar dia.

 

Saat ini, Kebun Raya Cibodas-BRIN mengoleksi 13 spesimen bunga bangkai.

Sebanyak 10 bunga berasal dari biji pohon induk.

Sedangkan satu didapat dari hasil eksplorasi di Sungai Manau, Taman Nasional Gunung Kerinci Seblat, Sumatera Barat.

Baca juga: Karakterisik Bunga Rafflesia, Tidak Sama dengan Bunga Bangkai

Amorphophallus titanum ini masuk dalam kategori tumbuhan langka berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

Untuk itu, kegiatan konservasi dan penelitian seperti yang dilakukan di Kebun Raya Cibodas ini sangat penting sebagai bagian dari upaya pembudidayaan, pelestarian dan pemanfaatan yang berkelanjutan.

“Kita sedang terus memperbanyak tanaman ini. Sudah punya bibit yang cukup memadai. Proses konservasi sudah berjalan dengan baik,’ ujar Destri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com