Salin Artikel

Bunga Bangkai di Kebun Raya Cibodas Mekar dengan Sempurna

Kendati menebar aroma tak sedap, momen saat bunga ini mekar punya daya pikat tersendiri, dan selalu dinanti, baik oleh peneliti maupun pengunjung.

Terlebih lagi, bunga dengan nama latin Amorphophallus titanum ini hanya mekar dalam rentang 4 tahun sekali.

Dari balik pagar, pengunjung bisa melihatnya dari dekat, kendati harus siap dengan aroma bau busuk yang menyengat.

Peneliti BRIN Destri menyampaikan, tanda-tanda bunga bangkai ini mekar sudah terlihat sejak kemarin sore.

“Mulai mekar sempurna sejak dini hari tadi. Pengukuran terakhir tingginya mencapai 2,89 meter,” kata Destri saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Menurut dia, bunga ini bisa tetap mekar hingga lima hari ke depan.

“Apalagi kalau tidak ada hujan. Kendati pelan-pelan mulai membusuk, tapi masih bisa tetap tegak,” ujar dia.

Menurut Destri, tumbuhan yang masuk ke dalam anggota Aracaea atau talas-talasan ini memiliki tiga fase dalam siklus hidupnya, yakni fase vegetatif (daun), generatif (berbunga), dan dorman atau fase istirahat.

“Karenanya, untuk kembali mekar memerlukan waktu yang relatif lama, bisa empat tahun sekali,” kata Destri.

Adapun aroma bau busuk yang tercium, menurut Destri, berasal dari asam amino yang keluar melalui permukaan tongkol.

Namun, bau busuk pada saat bunga ini mekar bisa menarik perhatian berbagai jenis serangga untuk datang, sehingga dapat membantu proses penyerbukan tumbuhan ini.

“Baunya bisa tercium hingga radius 100 meter. Memang sangat menyengat, namun itu kekhasannya,“ ujar dia.


 

Saat ini, Kebun Raya Cibodas-BRIN mengoleksi 13 spesimen bunga bangkai.

Sebanyak 10 bunga berasal dari biji pohon induk.

Sedangkan satu didapat dari hasil eksplorasi di Sungai Manau, Taman Nasional Gunung Kerinci Seblat, Sumatera Barat.

Amorphophallus titanum ini masuk dalam kategori tumbuhan langka berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

Untuk itu, kegiatan konservasi dan penelitian seperti yang dilakukan di Kebun Raya Cibodas ini sangat penting sebagai bagian dari upaya pembudidayaan, pelestarian dan pemanfaatan yang berkelanjutan.

“Kita sedang terus memperbanyak tanaman ini. Sudah punya bibit yang cukup memadai. Proses konservasi sudah berjalan dengan baik,’ ujar Destri.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/13/175446378/bunga-bangkai-di-kebun-raya-cibodas-mekar-dengan-sempurna

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke