Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Kreasi Jelly Art Beromzet Rp 30 Juta Per Bulan, Unik dan Artistik sampai Tak Tega Melahapnya

Kompas.com - 13/10/2021, 11:27 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Bunga-bunga bermekaran indah berseri penuh warna-warni. Tapi, bukan di atas media tanah melainkan di dalam jelly.

Tampilan gambar 3 dimensi yang sangat artistik ini merupakan kreasi tangan seorang perajin kue asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bernama Syarifah Syofiah Al-Habsyi (42).

Syofie, panggilan akrab Ibu dua anak ini sudah menekuni bisnis kuliner ini sejak 2015.

Syofie mengaku, sebelum pandemi Covid-19 omzet yang diperoleh bisa mencapai Rp 30 juta sebulan.

Dalam sehari ia bisa memproduksi 5 hingga 10 buah jelly art.

Baca juga: Melirik Usaha Budidaya Kepiting Renjong, Pangsa Pasar Besar, Masa Panen Singkat, Omzet hingga Rp 12 Juta Per Bulan

Terdampak pandemi, omzet turun drastis

Rumahnya di Kampung Tangkil Kidul, Desa Babakan Karet, Cianjur ia jadikan sebagai tempat produksi,

Produknya pun sampai dikirim ke Aceh, Kalmantan, Sulawesi hingga ke Singapura.

Namun, sudah setahun terakhir atau selama pandemi ini bisnisnya kurang menggeliat, dan pendapatannya menurun drastis.

“Apalagi sejak ada kebijakan PPKM. Tapi tetap bersyukur karena masih bisa tertahan hingga sekarang,” kata Syofie saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Ekonomi Tak Menentu, Guru Honorer di Bogor Pilih Bisnis Jahit Busana Kucing

Syarifah Syofiah Al-Habsyi (42), perajin jelly art asal Cianjur, Jawa Barat.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Syarifah Syofiah Al-Habsyi (42), perajin jelly art asal Cianjur, Jawa Barat.

Syofie menamai produknya ini sebagai jelly art atau seni agar-agar.  

Berbekal ilmu yang diperoleh saat mengikuti pelatihan dulu, Syofie mampu melukis berbagai macam gambar dan karakter di dalam jelly.

"Paling banyak diminati itu yang gambar Koi ini, katanya lebih hidup, ikannya seperti sedang berenang-renang di dalam jelly," ujar dia.

Baca juga: 8 Tahun Merantau Jadi ART di Surabaya, Yesti Kini Sudah Sarjana dan Jadi Manajer Restoran Italia

Skill dan Daya Imajinasi

Syofie memakai suntikan yang diisi adonan puding susu sebagai alat lukis. Untuk pilihan warna disesuaikan dengan motif yang akan dibuat.

Selain itu, kata dia, diperlukan ketelitian dan konsentrasi selama proses pengerjaannya.

"Termasuk daya imajinasi dan feeling juga ya, soalnya pola yang kita gambar itu di bagian belakangnya. Jadi, selama menggambar kita tidak tahu hasilnya nanti seperti apa," tutur Syofie.

Baca juga: Wagub Jabar Ajak Anak Muda Jadi Petani Milenial, Budidaya Jamur Kayu yang Permintaan Pasarnya Tinggi

 

Melukis tergantung "mood"

Proses pembuatan jelly art yang membutuhkan ketelitian dan konsentrasiKOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Proses pembuatan jelly art yang membutuhkan ketelitian dan konsentrasi
Setelah proses melukis selesai, jelly kemudian diberi adonan puding di atasnya dengan pilihan warna yang disesuaikan selera.

Selanjutnya jelly didiamkan hingga kekenyalannya sempurna.

“Untuk melihat hasil gambarnya, jelly harus dibalik terlebih dahulu,” ucapnya.

"Dulu waktu awal-awal buat, gambarnya tidak karuan, tidak sesuai keinginan. Tapi, karena sekarang sering bikin, alhamdulilah tidak pernah gagal, meski ya mood cukup berpengaruh juga," sambung Syofie.

Baca juga: Kisah Hadi Kurniadi Belajar dari Nol hingga Sukses Jadi Pengusaha Batik dengan Omzet Rp 50 Juta Sebulan

Satu jelly art seharga Rp 50.000-Rp 1 juta

Syofie sendiri paling senang menggambar motif bunga, terutama mawar yang menjadi bunga kesukaannya.

Namun, saat ini ia sedang berlatih menggambar karakter termasuk super hero.

"Soalnya mulai sering ada pesanan untuk kue ulang tahun anak-anaknya," ucapnya.

Jelly art buatannya dibanderol kisaran Rp 50.000 hingga Rp 1 juta.

Soal harga, kata Syofie, tergantung ukuran dan pilihan gambar.

"Semakin rumit pengerjaannya ya ada harga. Seperti saya pernah buat pesanan dengan gambar Naga. Itu menggambarnya berjam-jam karena ada detail yang harus diperhatikan," ujar Syofie.

Baca juga: Kisah Elis, Jualan Sego Babat Secara Online, Omzet Capai Rp 24 Juta Sebulan

 

Tak Tega Melahapnya

Sajian jelly art, tak hanya enak dimakan namun bernilai seni tinggiKOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Sajian jelly art, tak hanya enak dimakan namun bernilai seni tinggi
Yeti Hernawati (42), mengaku sudah beberapa kali memesan jelly art buatan tangan Syofie.

Ia mengaku sangat terkesan dengan kreasi dan hasilnya.

"Gambarnya bagus-bagus, saya pesan untuk kue ulang tahun anak-anak, dan acara-acara khusus," ujar Yeti kepada Kompas.com.

Saking bagusnya, Yeti mengaku sampai tak tega untuk melahapnya.

"Kayak sayang gitu kalau harus dipotong. Jadi, dipajangin dulu sambil diliatin. Tapi, setelah itu ya dimakan juga meski gak tega,"  ucapnya seraya tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com