Pertengahan 2020, pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kulon Progo dan Dinas Sosial Kulon Progo menjemput Sukardi dari kuburan dusun lantas mengirimkannya ke RSJ Grhasia di Sleman.
Sembuh dari Grhasia, ia menjalani rehabilitasi di Balai Laras.
“Saya mengecek kondisi Sukardi empat kali, satu kali saat di Grhasia dan tiga kali di balai. Dia akhirnya pulang setelah lebih setahun di balai itu,” kata Rohmad.
Sebelum pulang, pemerintah desa dan warga Kedunggupit menyiapkan rumah layak bagi Sukardi pada Februari 2021.
Baca juga: Cerita Makam Peneleh, Bekas Kuburan Mewah Pejabat Belanda di Surabaya
Pembangunan rumah menggunakan dana swadaya komunitas Kristiani dan Dana Desa.
Total mencapai Rp 25 juta, dipakai untuk membiayai pembangunan rumah dan keperluan Sukardi saat tinggal nanti.
Pada awalnya, pemerintah desa terkendala Sukardi yang tanpa identitas. Ini menyulitkan upaya desa membantu Sukardi.
Supardi (61), warga sekaligus kerabat Sukardi. Ia tinggal di pedukuhan yang sama.
Supardi menceritakan, Sukardi ikut transmigrasi bersama ayah ibunya ke Sumatera Selatan di masa lalu. Ayah dan anak ini pulang setelah kematian ibunya.
“Ayahnya meninggal di sini (Kebonharjo),” kata Supardi. Sejak itu, ia tak terurus.
Lurah Rohmad menelusuri jejak masa lalu Sukardi, termasuk sekolahnya. Upaya berhasil dan kalurahan bisa membantu Sukardi memiliki KTP.
“Persoalan tidak ada identitas sejak ia pulang dari Sumatera. Awal 2020 terbit KTP. Ini memudahkan perawatan dan penanganan, termasuk dari KTP ketahuan dia Katolik. Maka kami minta bantuan paguyuban Kristiani (untuk membangun rumah) dan kekurangan dana kami tambahi dengan APBDes,” kata Rohmad.
Dukuh (kepala dusun) Kedung Gapit, Rismanto mengungkapkan, semua warga pedukuhan terlibat pembangunan rumah bagi Sukardi.
Antusias warga juga terlihat dari rencana mereka akan melibatkan Sukardi dalam banyak kegiatan pedukuhan dan desa.
Kesibukan dan perhatian diyakini akan membantu kondisi ODGJ selalu stabil.
“Kami juga berencana akan memberi bantuan kambing untuk kesibukan Sukardi ini. Kalau obat, akan diperhatikan oleh Wagimin,” kata Rismanto.