Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Ingatkan Kota Blitar Belum Aman dari Covid-19 meski Terapkan PPKM Level 1

Kompas.com - 06/10/2021, 10:10 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Surveilans yang dia maksud adalah pelaksanaan tracing dan testing yang masif.

"Ketika pelonggaran diberikan juga harus ditapis dengan penerapan platform PeduliLindungi di semua tempat dan fasilitas publik," ujarnya.

Windhu menggarisbawahi pentingnya pemantauan disiplin protokol kesehatan di sekolah-sekolah yang dalam PPKM level 1 juga tidak luput dari pelonggaran.

Menurutnya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah memiliki risiko cukup tinggi penularan Covid-19.

"PTM terbatas cukup berisiko, jadi jangan sampai menimbulkan klaster baru di sekolah-sekolah," ujarnya.

Terus lanjutkan vaksinasi

Windhu mengatakan, Kota Blitar menjadi satu-satunya daerah yang menerapkan PPKM level 1 karena keberhasilannya dalam capaian vaksinasi, khususnya kelompok masyarakat lanjut usia. Pemkot Blitar diminta melanjutkan langkah tersebut.

Baca juga: Kota Blitar Satu-satunya Daerah PPKM Level 1, Staf Ahli Menkes: Capaian Vaksinasinya di Atas 70 Persen

Karena, lanjut Windhu, tingkat keamanan Kota Blitar baru maksimal jika 100 persen populasinya sudah divaksin sebanyak dua dosis.

Tingginya capaian vaksinasi yang diraih Kota Blitar dan daerah-daerah lain, jelasnya, baru capaian vaksinasi dosis pertama.

Padahal, suatu komunitas masyarakat dapat dikatakan terproteksi dari Covid-19 jika sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama dan kedua.

Bukan hanya capaian vaksinasi yang seimbang antara dosis pertama dan kedua, lanjut dia, kekebalan kelompok (herd immunity) baru akan tercapai jika sudah 100 persen populasi divaksin.

Windhu berharap, vaksin yang aman untuk anak-anak usia di bawah 12 tahun segera tersedia sehingga target vaksinasi 100 persen populasi dapat segera dicanangkan.

Menurutnya, vaksinasi seluruh populasi merupakan cara untuk mendapatkan posisi aman atau terproteksi dari Covid-19, termasuk varian-varian baru virus penyebab Covid-19.

"Kalau dulu kan kita ngomong 70 persen populasi sudah cukup untuk herd immunity. Sekarang tidak cukup karena ada varian Delta, belum lagi kalau nanti ada varian-varian lain masuk," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com