Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluar dari Dunia Hitam, Maman Dapatkan Ketenangan Hidup dengan Menjadi Petani

Kompas.com - 02/10/2021, 11:52 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

Bahkan, ia sampai menggadaikan rumahnya untuk modal membuka lahan pertanian. Sayangnya, hasil panen tidak mampu membayar pinjaman dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Ia pun harus memutar otak untuk menutupi kekurangan tersebut.

“Harga pasar kadang tidak menentu dan kondisi cuaca juga tidak bisa diprediksi. Hal ini membuat tanaman di lahan terbuka cepat rusak dan gagal panen,” ujar Mamang.

Seiring berjalannya waktu, Mamat bisa mendapatkan apa yang selama ini diinginkan. Pertemuannya dengan Kang Ade, salah satu kader Desa Tani Dompet Dhuafa Jawa Barat, mengubah kesulitannya menjadi peluang baru.

Berkat sokongan dari Prudential, Mamat bisa bercocok tanam di bawah green house. Ia juga mendapatkan pendampingan secara penuh dari Dompet Dhuafa Jawa Barat serta diberikan sarana pendukung, seperti bibit, pupuk, dan lahan garapan.

Menurut Mamang, pemakaian green house membuat tanaman menjadi lebih aman, meski cuaca tidak menentu. Petani yang bekerja juga lebih terlindung dari sengatan sinar matahari.

Dengan green house seluas 250 meter persegi, kata Mamang, hasilnya panennya sebanding dengan 1.000 hektare (ha) lahan pertanian terbuka, bahkan lebih.

“Pada program Desa Tani Dompet Dhuafa Jawa Barat, kami juga diajarin cara membuat pupuk yang benar, pemilihan jenis tanaman, cara merawat, sampai dicarikan pasarnya untuk menjual hasil panen,” katanya.

Keyakinan serta ketekunan Mamang untuk meningkatkan kemampuan di bidang pertanian membuatnya mampu memiliki lahan pribadi.

Pada usia yang terbilang sudah tidak muda, Mamang tidak sungkan untuk bertanya dan belajar kepada generasi milenial untuk mengasah kemampuannya dalam bertani. Saat ini, Mamat sudah bisa dikatakan sebagai petani modern yang sukses di Kecamatan Lembang.

“Alhamdullilah, cicilan yang dulu sudah hampir selesai dari hasil tani. Kebutuhan keluarga sehari-hari tercukupi. Saya sudah punya lahan pribadi, walaupun tidak besar dari hasil menabung di sini. Itulah yang saya bilang bahwa bertani perlu pakai ilmu, bumi pun akan kasih kita lebih,” ujarnya.

Staff Program Pendidikan dan Ekonomi Dompet Dhuafa Jawa Barat Aca Sujana mengatakan, program Desa Tani tidak hanya memberikan sarana produksi seperti bibit, tetapi juga membangun sarana lain seperti green house untuk meningkatkan hasil produksi.

Hal terpenting, kata Aca, program Desa Tani mampu memberikan pendampingan secara penuh untuk mengedukasi para petani agar lebih modern dan mampu mendatangkan keuntungan lebih dari pertaniannya.

“Bahkan, kami juga menyiapkan pasar untuk menampung hasil pertanian mereka agar tersalurkan,” kata Aca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com