Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Siswa Dinyatakan Reaktif Saat "Screening" Kesehatan, PTM di Madiun Tetap Berjalan

Kompas.com - 01/10/2021, 22:19 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Madiun memutuskan pembelajaran tatap muka (PTM) tetap berjalan meski terdapat temuan sembilan siswa yang dinyatakan reaktif berdasarkan tes cepat antigen saat screening kesehatan.

“PTM tetap jalan karena dipastikan yang mengikuti PTM anaknya sehat semua. Mereka sudah melalui screening (menjalani rapid antigen dan vaksinasi Covid-19),” kata Wali Kota Madiun Maidi kepada Kompas.com, Jumat (1/10/2021).

Baca juga: Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Keganasan PKI, Bupati: Madiun Jadi Korban Kekejaman PKI

Maidi menuturkan, sembilan siswa yang reaktif antigen terdiri lima pelajar SMP dan empat siswa SD. Mereka langsung mendapatkan perawatan lanjutan di rumah sakit.

Menurut Maidi, jumlah siswa SMP di Kota Madiun yang menjalani tes cepat antigen sebanyak 9.536 orang. Sementara jumlah siswa SD sebanyak 1.112 anak.

Maidi mewajibkan seluruh siswa yang akan mengikuti PTM menjalani tes cepat antigen untuk memastikan kondisi mereka. Seluruh siswa yang mengikuti PTM juga telah divaksin.

“Hasil antigen 1.112 siswa SD ada empat yang reaktif antigen. Sementara siswa SMP ditemukan lima yang reaktif antigen dari 9.536 anak yang diperiksa,” kata Maidi.

Bagi siswa yang hasilnya reaktif antigen tidak boleh masuk sekolah. Sedangkan orang tua siswa tersebut juga telah diperiksa. Para orangtua dari sembilan siswa itu dinyatakan nonreaktif berdasarakan antigen.

Menurutnya, dalam dua pekan terakhir, sebanyak 20.000 warga Madiun menjalani tes cepat antigen. Dari jumlah itu, 26 orang dinyatakan reaktif.

Tes acak

Selama pelaksanaan PTM terbatas, kata Maidi, Pemkot Madiun juga melakukan test acak bagi siswa yang mengikuti PTM terbatas. Hasilnya tidak ada yang reaktif antigen.

“Pelaksanaan PTM bagus. Saya omong bagus itu karena para siswa sudah divaksin, antigen dan dipastikan mengenakan masker itu. Selain itu kami lakukan test acak ternyata tidak ada yang positif,” ungkap Maidi.

Maidi mengungkapkan, setelah kegiatan PTM terbatas berjalan sebulan, seluruh siswa akan kembali menjalani tes cepat antigen.

“Nanti setelah satu bulan berjalan PTM satu sekolah saya antigen semuanya,” ungkap Maidi.

Mantan Sekda Kota Madiun itu menambahkan mulai Senin depan seluruh siswa akan mendapatkan tambahan makanan sehat agar imunnya makin kuat. Makanan yang diberikan berupa susu dan telur.

Baca juga: Cerita Mbah Painem, Nenek Penjual Jamu Tradisional di Madiun, Berkeliling demi Menyambung Hidup

Ditanya penambahan jumlah siswa yang mengikuti PTM terbatas mengingat tidak terjadi klaster, Maidi menjelaskan pemerintah akan mengevaluasi terlebih dahulu pelaksanaan PTM.

“Kami evaluasi dahulu setelah satu bulan berjalan pelaksanaan PTM terbatas,” kata Maidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Regional
Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan 'Stunting'

Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan "Stunting"

Regional
Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Regional
Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com