Ditemui di tempat terpisah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan dengan digunakannya aplikasi PeduliLindungi di Pasar Wonodri, diharapkan bisa menjadi standar masyarakat saat beraktivitas di pasar tradisional.
"Ini satu persatu, Pasar Wonodri nanti sambil berkembang. Semoga jadi standar masyarakat lakukan aktivitas, jadi ada protokol kesehatan dan sudah divaksin," tuturnya.
Salah satu pedagang, Yuli, mendukung penerapan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat memasuki pasar.
Baca juga: Pemkab Gunungkidul Kesulitan Gunakan Aplikasi PeduliLindungi
Ia mengaku tak khawatir seandainya pelanggan berkurang karena adanya kebijakan itu.
"Enggak khawatir soalnya kan di mana-mana juga sudah pakai ya. Nanti paling juga jadi kebiasaan," ungkapnya.
Melansir dari covid19.go.id, Pasar Wonodri merupakan salah satu dari enam pasar rakyat yang menjadi sasaran uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi.
Baca juga: Cerita Turis Jakarta Gagal Masuk Kawah Putih Bandung, gara-gara PeduliLindungi
Pasar-pasar lain yang bakal melakukan uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi, yakni Pasar Mayestik (Jakarta), Pasar Blok M (Jakarta), Pasar Baltos (Bandung), Pasar Modern BSD (Tangerang Selatan), dan Pasar Modern 8 Alam Sutera (Tangerang).
Penerapan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat memasuki pasar diharapkan bisa memberi rasa aman dan nyaman kepada pengunjung dari penularan Covid-19.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), covid19.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.