Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Temuan dari Struktur Kuno di Blitar yang Diduga Kompleks Bangsawan Era Majapahit

Kompas.com - 27/09/2021, 14:42 WIB
Asip Agus Hasani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Wilayah Blitar yang membentang mulai lereng Gunung Kelud di sisi utara hingga ke pesisir laut selatan diyakini menempati posisi istimewa di era peradaban Hindu-Budha di Jawa bagian timur.

Keistimewaan itu terletak pada kesuburan tanah dan kesakralan wilayah Blitar dalam jagad sistem sosial masa lalu.

Di wilayah Blitar modern, banyak ditemukan bangunan-bangunan suci peninggalan era Mataram Kuno akhir hingga Majapahit.

Setidaknya terdapat 16 candi, 16 prasasti, 32 situs serta serakan benda cagar budaya termasuk kumpulan arca-arca.

Baca juga: Temuan Struktur Bata Kuno di Belakang RS Kota Blitar Diduga Bekas Hunian Bangsawan Era Majapahit

Kebanyakan dari benda dan situs cagar budaya itu telah ditemukan sejak era pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Bahkan di wilayah Blitar pula, candi kenegaraan Majapahit didirikan, yaitu Candi Palah atau yang lebih dikenal sebagai Candi Penataran di sisi utara Blitar yang terletak di wilayah Kecamatan Nglegok.

Candi Penataran juga merupakan kompleks percandian terbesar dan termegah di Jawa Timur.

Atas fakta itu pula, tim survei penyelamatan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mengaku tidak menduga atas apa yang ditemukan selama 5 hari melakukan penggalian di situs tersebut.

"Kami banyak menemukan pecahan gerabah selama menggali test pit (lubang uji) di situs ini. Dan kami tidak atau belum menemukan benda yang dapat dikaitkan dengan ritus keagamaan," ujar Nonuk Kristiana, ketua tim dari BPCB Jatim, Jumat (24/9/2021).

Nonuk menuturkan, tim survei memiliki dugaan kuat bahwa area ditemukannya struktur bata kuno itu merupakan kawasan di mana terdapat pemukiman kuno kaum bangsawan Blitar.

Temuan-temuan selama survei penyelamatan itu mengubah dugaan awal tim bahwa situs tersebut merupakan situs di mana terdapat candi atau bangunan suci seperti yang ada di wilayah Blitar selama ini.

Penggalian selama survei juga berhasil mengungkap struktur bata membentuk konstruksi yang diduga berfungsi sebagai pagar.

Penggalian lubang uji (test pit) ke-3 menemukan pilar dari struktur batu bata kuno di belakang RSUD Mardhi Waluyo Kota Blitar yang diduga sebagai konstruksi pagar sebuah hunian, Jumat (24/9/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Penggalian lubang uji (test pit) ke-3 menemukan pilar dari struktur batu bata kuno di belakang RSUD Mardhi Waluyo Kota Blitar yang diduga sebagai konstruksi pagar sebuah hunian, Jumat (24/9/2021)

Tim menduga bangunan pagar itu membentuk bidang persegi empat, meskipun baru satu sudut yang berhasil ditemukan yaitu sudut barat daya.

Dari sudut barat daya, bangunan diduga pagar membujur ke arah timur sepanjang 19,7 meter di satu sisi dan sepanjang 14,4 meter membujur ke utara di sisi lainnya. 

Bagian paling atas dari struktur bata itu ada di kedalaman sekitar 50 sentimeter hingga 60 setimeter di bawah permukaan tanah sawah.

"Sejauh ini, struktur terlindung dari aktivitas pengolahan tanah pertanian. Pisau bajak paling dalam menjangkau 30 sentimeter dari permukaan tanah," ujar Nonuk.

Dugaan bahwa situs di belakang RSUD Mardhi Waluyo Kota Blitar merupakan kawasan pemukiman kaum bangsawan dari era peradaban Hindu-Budha kuno merupakan kabar baik.

Jika benar struktur bata kuno di area persawahan di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar itu merupakan sisa bangunan kompleks hunian masa lalu, ekskavasi penyelamatan kelak diharapkan akan memberikan banyak informasi terkait upaya memotret kondisi sosial dan budaya masyarakat Jawa di masa lalu.

"Kalau kita bicara Blitar, memang belum ada situs cagar budaya yang merupakan bekas hunian kuno. Yang ada adalah bekas asrama keagamaan di sekitar kompleks percandian Candi Penataran," ujar Nonuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com