Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Terduga Pelaku Sudah Beberapa Kali Buang Limbah ke Saluran Irigasi Klaten

Kompas.com - 27/09/2021, 11:55 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Klaten masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) terkait pencemaran air saluran irigasi di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan tim labfor.

"Koordinasi dengan Labfor Semarang hasilnya belum keluar. Kita masih menunggu hasil (pemeriksaan) dari labfor keluar," kata Guruh di Klaten, Jawa Tengah, Senin (27/9/2021).

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembuang Limbah di Saluran Irigasi Klaten

Menurut dia, belum keluarnya hasil pemeriksaan itu karena sampel yang diuji di Labfor Semarang tidak hanya dari Polres Klaten. Tetapi, dari beberapa polres lain juga diuji ke sana.

"Kita tetap koordinasi. Kita tunggu hasilnya seperti apa. Dari Labfor sendiri sudah menyampaikan kalau memang nanti hasilnya sudah keluar, nanti kita akan diberitahu," ungkap Guruh.

Sambil menunggu hasil Labfor keluar, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi dugaan pencemaran saluran irigasi di Desa Ngreden.

Polisi juga telah mengantongi identitas dua terduga pembuangan limbah yang mencemari saluran irigasi desa hingga berwana merah.

Berdasarkan hasil pemeriksaan mereka, ungkap Guruh, sudah beberapa kali membuang limbah ke saluran irigasi Desa Ngreden.

"Memang kalau dari keterangan yang bersangkutan sudah beberapa kali membuang limbah ke sungai tersebut," kata mantan Kasat Reskrim Polres Sragen.

Baca juga: Air Saluran Irigasi di Klaten Berwarna Merah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Tetapi, kata Guruh, aksi mereka baru ketahuan sekarang setelah ada laporan warga yang mengetahui mereka membuang limbah ke saluran irigasi tersebut.

"Kita memang baru dapat laporan dari masyarakat terkait perubahan baku mutu airnya," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, air saluran irigasi di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jateng, berubah warna menjadi merah pada Kamis (16/9/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kepala Desa Ngreden Sunarto mengatakan, peristiwa air di saluran irigasi berwarna merah tersebut hanya berlangsung sebentar sekitar 30 menit.

Setelah itu air di saluran irigasi yang digunakan sehari-hari untuk mengairi area persawahan itu kembali normal.

"Cuma sebentar 30 menit sudah hilang warna merahnya. Kajadiannya kemarin sekitar pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 15.30 WIB sudah jernih lagi airnya," kata dia dihubungi Kompas.com, Jumat (17/9/2021).

Sunarto menceritakan, saluran irigasi yang terletak di antara Desa Bulan dan Desa Ngreden berwarna merah bermula ada informasi dari petani yang melihat mobil boks mencuci di saluran irigasi.

Selama ini petani desa setempat memanfaatkan irigasi itu untuk mengairi persawahan. Sumber air tersebut berasal dari kawasan Cokro.

"Mungkin dari pabrik tekstil atau apa tidak tahu. Mobil boks dari luar daerah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com