Dari September-Desember 2020, kasus kecelakaan tercatat sebanyak 40 kali.
Sedangkan dari Januari-September 2021, tercatat 46 kasus.
"Tahun 2020, September 1 kasus. Kasus kecelakaan naik pada Oktober 11 kasus , November 14 kasus sampai Desember 14 kasus," sebut Indrajana.
Baca juga: Terima Ganti Rugi Rp 4 M Proyek Jalan Tol Solo-Yogya, Agung Bangun Padepokan Seni
Lalu, pada tahun 2021 di bulan Januari 8 kasus dan Februari 4 kasus.
Kasus kecelakaan naik di bulan berikutnya,
Maret 7 kasus, April 7 kasus, dan Mei 11 kasus.
"Memasuki Juni, Juli, dan Agustus kasus menurun, masing-masing tiga kasus," kata Indrajana.
Dari total 86 kasus kecelakaan di tol Permai, terdapat 11 korban meninggal dunia.
Indrajana mengatakan, kecelakaan disebabkan beberapa faktor, seperti ban pecah, kelalaian pengemudi, rem blong dan mengantuk.
"Kebanyakan kecelakaan terjadi akibat pengendara mengantuk. Beberapa kejadian kecelakaan, itu pengendara mengantuk dan menabrak truk dari belakang," sebut Indrajana.
Menurutnya, berbagai upaya meminimalisir kecelakaan lalu lintas di tol Permai telah dilakukan.
Misalnya, petugas tol bersama kepolisian lalu lintas melakukan patroli rutin dan operasi mengantuk dari tengah malam hingga pagi.
Bagi pengendara yang mengantuk disuruh istirahat di rest area dan diberikan kopi panas gratis.
Selain itu, memasang rambu-rambu, seperti rambu kecepatan maksimal hanya 80 kilometer dan minimal 60 kilometer.
Ada juga rumble strip atau garis kejut 20 titik dan lampu flip flop 15 titik.