AMBON,KOMPAS.com- Tiga orang siswi di Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku pingsan terseret air sungai.
Hal itu terjadi ketika ketiganya berusaha menyeberangi Sungai Madar saat pulang sekolah.
Tak ada pilihan lain, siswa-siswa setempat memang harus menyeberangi sungai untuk pergi dan pulang dari sekolah karena tidak adanya akses jembatan.
Ketiga siswa yang berasal dari Desa Urung ini bersama puluhan teman-temannya menyeberangi aliran sungai yang deras saat mereka pulang sekolah, Sabtu (18/9/2021).
Sekolah mereka memang berada di kampung yang berbeda.
Para murid tersebut harus menempuh perjalanan yang jauh dari sekolah menuju desanya.
Tak hanya itu, puluhan siswa tersebut harus bertahan melewati derasnya aliran sungai.
Karena kelelahan, tiga siswi yakni Hartati Wokas, Rani Kusa, dan Sofia Wokas pingsan terseret arus.
“Betul itu kejadiannya baru beberapa hari kemarin, itu waktu pulang dari sekolah menuju rumah ada tiga siswi yang pingsan dan terseret di Sungai Madar,” kata Astati Rumfot salah seorang warga Desa Urung kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Soal Belajar Tatap Muka, Wali Kota Ambon: Kalau Sudah PPKM Level 2, Baru Kita Evaluasi...
Para siswa SMA dan SMP yang ada di Desa Urung setiap harinya memang harus rela berjalan kaki menyusuri pantai sejauh tiga kilometer menuju sekolah mereka yang ada di kampung tetangga.
Untuk bisa sampai ke sekolah, para siswa harus menyeberangi empat sungai. Dua di antaranya merupakan sungai besar dan sangat deras.
“Ada empat sungai yang harus diseberangi dua sungai itu besar termasuk Sungai Madar,” ujar Astati.
Ia mengungkapkan, ketiga siswi yang pingsan dan terseret arus sungai ke laut itu masih bernasib baik karena mereka segera ditolong oleh teman-temannya.
“Alhamdulillah ditolong teman-temannya, setelah banyak warga datang membantu juga,” katanya.
Baca juga: Heboh Ular Piton Muncul di Jalan Raya di Ambon, Pengguna Jalan Ketakutan