KOMPAS.com - Kepala Desa Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Abdul Halim sukses menjadikan daerahnya naik kelas menjadi desa miliarder.
Melalui wisata Selo Tirto Giri (Setigi), perekonomian warganya semakin meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir.
Kini masyarakat sekitar pun merasakan peningkatan penghasilan, dari Rp 400.000 per bulan menjadi Rp 6-7 juta per bulan.
Bagaimana perjalanan Abdul Halim mengubah kawasan bukit kapur menjadi 'surga' wisata?
Baca juga: Kisah Kades Nyentrik di Gresik Angkat Desa Miskin Jadi Desa Miliarder Pakai Resep Gila
Abdul Halim ialah mantan nakhoda kapal yang maju dalam Pilkades 2017.
Tak disangka, pemuda yang belum genap 40 tahun itu terpilih menjadi Kades Sekapuk di akhir tahun 2017.
Sosoknya cukup nyentrik sebagai kades. Rambutnya gondrong dan memiliki jenggot panjang.
Sebagai pemuda, dia memiliki pemikiran modern untuk menjadikan desanya sebagai desa wisata.
Bukit kapur bekas galian tambang dia sulap menjadi destinasi yang instagramable.
Berlokasi di sekitar jalan Deandles pantai utara Jawa Timur, Setigi memiliki lahan seluas 6 hektare.
Objek wisata ini menjadi primadona warga Gresik dan sekitarnya seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan hingga Tuban.
Di tangan Abdul Halim, kawasan bukit kapur disulap hingga mampu menghasilkan miliaran rupiah bagi kemajuan Desa Sekapuk.
Baca juga: Pangkas Biaya Logistik di KEK Gresik JIIPE, Pengelola Terapkan Cara Ini
Ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk membuat sebuah kawasan wisata dan menuntun para warga kompak pada satu tujuan.
Pertentangan, gunjingan, hingga perlawanan nyata juga pernah dia hadapi, namun Abdul Halim tetap bersabar menghadapi warganya.
"Yang paling penting dan pertama saya lakukan adalah merubah mindset warga agar lebih peduli dan melihat potensi-potensi di Desa Sekapuk," kata Abdul Halim, kepada Kompas.com belum lama ini.
Menurutnya, Desa Sekapuk sebelumnya ialah desa tertinggal dengan kesenjangan sosial yang tinggi, kumuh dan rawan konflik sosial.
"Dulu lahan wisata Setigi hanyalah tempat sampah. Saya coba bersihkan dan rapikan. Bahkan di awal pembangunan Setigi, ada fasilitas warga yang dibakar warga," ujar dia.
Baca juga: Dugaan Penganiayaan Pemandu Lagu oleh Oknum Kades, Polisi Periksa 5 Saksi