Sebelum ayah dan ibunya cekcok, B keluar rumah menggunakan mobil sedan milik ayahnya untuk mencari makan.
Setelah sampai di rumah ia memanggil nama ibunya, tapi tak ada respons.
Ia bersama ayahnya kemudian mencoba masuk ke dalam kamar R. Namun slot pintu kamar tertutup dan pintunya tak bisa dibuka.
Dari jendela kamar, B melihat pintu kamar mandi terbuka dan saat diintip dari ventilasi, R tergeletak bersimbah darah.
Baca juga: Depresi 3 Bulan Menganggur, Suami Bunuh Istri, Saat Ketahuan Warga lalu Coba Bunuh Diri
"Tetapi Bayu melihat dari jendela, pintu kamar mandi yang ada di dalam kamar Ratna dalam kondisi terbuka. Dengan memakai tangga, Bayu mengintip melalui lubang ventilasi kamar mandi. Ternyata, Ratna sudah meninggal bersimbah darah," kata Agus.
Akhirnya, mereka berdua menjebol pintu kamar dan membawa tubuh R ke rumah sakit.
Dokter rumah sakit yang memeriksa melihat ada kejanggalan pada luka di kepala R, karena lukanya terlalu parah apabila hanya terjatuh di kamar mandi.
"Dokter pun menawarkan visum kepada S. Namun S menolak, karena beralasan tidak punya uang. Dan S meminta agar lukanya itu langsung dijahit saja. Kemudian jenazah R langsung dibawa ke Gotong Royong untuk disemayamkan," kata dia.
Baca juga: Drama Suami Bunuh Istri di Kediri, Pelaku Pura-pura Histeris dan Menangis Tersedu-sedu
Menurutnya sejak beberapa tahun terakhir pasangan suami istri tersebut sering cekcok dan diduga dipicu oleh masalah ekonomi.
"Karena sehari-harinya yang kerja adalah Ratna, dengan berjualan roti dan dimasukkan ke dalam toko-toko. Sedangkan untuk Sofyan, tidak bekerja sama sekali," kata dia.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo membenarkan kejadian tersebut.
"Kami sudah menerima laporannya, dan yang melaporkan adalah putranya. Kami sedang melakukan proses penyelidikan, dan masih terus kita dalami," kata dia.
Tinton mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut. Tim penyidik juga sudah mendatangi lokasi untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kita sudah memeriksa saksi-saksi. Kemudian kita juga sudah melakukan olah TKP," katanya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Hartik | Editor : Pythag Kurniati), Tribun Jatim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.