Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Ikan Teri Berkumpul di Tepi Pantai Viral, Ini Kata Dinas Kelautan dan Perikanan DIY

Kompas.com - 22/09/2021, 12:32 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Video gerombolan ikan teri di pinggir pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) viral.

Dalam video yang diunggah pada Selasa (22/9/2021), tampak sejumlah warga menangkap ikan dengan jaring di laguna Pantai Trisik, Kulon Progo.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Catur Nur Amin mengatakan ada tiga kemungkinan penyebab fenomena itu.

Baca juga: Kerangka Manusia di Pantai Parangkusumo Bantul Diduga Berjenis Kelamin Laki-laki

Kemungkinan pertama, kata Catur, ikan itu bergerombol di tepi pantai karena ada perubahan suhu.

"Sekarang kan sedang pancaroba sehingga terjadi perubahan suhu air laut. Sementara ikan teri mencari suhu yang nyaman, di darat lebih hangat jadi menuju ke arah darat," jelas Catur saat ditemui di kantornya, Kalurahan Terban, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Rabu (22/9/2021).

Kemungkinan kedua adalah gerombolan ikan teri itu bergerak ke tepi pantai untuk menghindari predator.

"Misalnya (ikan) layur mengejar dia. Pecah sebagian lari ke darat, sementara sebagian gerombolan lari ke tempat lain," sebutnya.

Kemungkinan ketiga, lanjut Catur, gerombolan teri terpecah oleh gelombang besar. Akibatnya, ada bagian dari gerombolan yang terseret ke perairan dekat daratan.

Baca juga: Cerita Paiman, Penerima Ganti Untung Proyek Tol Solo-Yogyakarta Rp 6 Miliar

Teri yang mendekati pantai selatan DIY oleh masyarakat sekitar disebut berjenis jui. 

Teri ini berbeda dengan jenis teri nasi karena ukurannya lebih besar.

"Satu kilo sekitar Rp 10.000, kali Teri Nasi itu lebih mahal bisa mencapai Rp 50.000 per kilonya," kata Catur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com