Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan Wali Kota Malang dan Pejabatnya Nekat Gowes ke Pantai yang Ditutup, Bupati Tak Beri Izin, Polisi Turun Tangan

Kompas.com - 21/09/2021, 05:27 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MALANG, KOMPAS.com- Rombongan Wali Kota Malang Sutiaji dan sejumlah pejabatnya gowes dan menerobos kawasan wisata Pantai Kondang Merak di Kecamatan Batur, Kabupaten Malang pada Minggu (19/9/2021).

Padahal, lokasi tersebut masih ditutup lantaran Kabupaten Malang masih memberlakukan PPKM Level 3.

Meski sempat dihalau oleh personel kepolisian, rombongan gowes tersebut tetap memasuki area pantai dan berada di sana sekitar 60 menit.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Gowes Wali Kota Malang Masuk Pantai Kondang Merak yang Masih Tutup karena PPKM

Video viral

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral

Video rombongan Wali Kota Malang gowes ke Pantai Kondang Merak tersebut viral di media sosial.

Dalam video, tampak puluhan orang pesepeda dihalau oleh petugas kepolisian.

Video juga memperlihatkan beberapa kendaraan dinas Pemerintah Kota Malang yang berpelat merah.

Meski sempat diminta tak memasuki area pantai, ternyata rombongan itu tetap masuk ke Pantai Kondang Merak yang seharusnya masih ditutup.

Baca juga: Heboh, Rombongan Wali Kota Malang Gowes ke Pantai Kondang Merak, Bupati Sanusi: Kami Tak Pernah Beri Izin

Wali Kota bungkam

Wali Kota Malang Sutiaji saat diwawancara di Balai Kota Malang usai meninjau sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19, Rabu (7/7/2021).KOMPAS.com/ANDI HARTIK Wali Kota Malang Sutiaji saat diwawancara di Balai Kota Malang usai meninjau sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19, Rabu (7/7/2021).

Wali Kota Malang Sutiaji bungkam terkait kasus rombongannya gowes ke Pantai Kondang Merak.

Saat ditanya oleh wartawan, Sutiaji enggan memberikan komentarnya.

"Sudah, sudah di (Sekda Kota Malang)," katanya saat ditemui di Balai Kota Malang, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Wali Kota Malang dan Pejabatnya Dihalau Polisi Saat Gowes ke Pantai Kondang Merak yang Masih Tutup karena PPKM

 

Ilustrasi sepeda balap.SHUTTERSTOCK Ilustrasi sepeda balap.
Agenda rutin

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso mengemukakan, agenda gowes tersebut rutin dilaksanakan oleh Wali Kota Malang dan jajarannya.

Dia mengatakan, beberapa pejabat OPD memang sudah lama bergabung dalam komunitas gowes.

"Bahwa agenda gowes tersebut merupakan agenda gowes Pak Wali bersama komunitas-komunitas yang terbiasa gowes bersama," kata Erik, Senin (20/9/2021).

Meski demikian, kata Erik, agenda tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Baca juga: Soal Gowes ke Pantai Kondang Merak yang Tutup karena PPKM, Ini Tanggapan Wali Kota Malang

Sebut hanya transit sementara

Foto yang berada di media sosial terkait kegiatan gowes Wali Kota Malang, Sutiaji dan jajarannya ke Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang, Minggu (19/9/2021).KOMPAS.COM/HandOut Foto yang berada di media sosial terkait kegiatan gowes Wali Kota Malang, Sutiaji dan jajarannya ke Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang, Minggu (19/9/2021).

Erik juga menjelaskan, rombongan memang sengaja menuju kawasan pantai selatan Malang.

Alasannya, jaraknya dianggap menantang.

Rombongan kemudian memilih mengakhiri gowes di area pantai lantaran lokasinya yang luas.

Erik menyebutkan, rombongan hanya transit sementara untuk kemudian kembali ke Kota Malang.

"Ini yang kemudian kemarin finish-nya ada di sana (Pantai Kondang Merak). Tidak direncanakan transit dalam waktu lama. Jadi transit sementara selanjutnya persiapan balik ke Kota Malang," ujar dia.

Di lokasi itu, selama kurang lebih 60 menit tim beristirahat dan mengisi bekal.

Dia menyatakan, sebelumnya sudah berkoordinasi dengan petugas, namun ada kesalahpahaman.

"Pada saat melakukan transit akhir di Pantai Kondang Merak kemarin ada miskomunikasi dan miskoordinasi. Kejadian utamanya lebih karena tidak ada sinyal untuk komunikasi secara detail di awal. Sehingga ada miskomunikasi dan miskoordinasi dengan adanya Satgas yang saat itu berjaga di pintu depan," kata dia.

Baca juga: Pemkot Malang Minta Maaf soal Rombongan Wali Kota Gowes dan Terobos Kawasan Pantai Kondang Merak

Bupati Malang tak berikan izin

Bupati Malang Sanusi (dua dari kiri) dalam kegiatan di Pendopo Kabupaten Malang, Senin (20/9/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Bupati Malang Sanusi (dua dari kiri) dalam kegiatan di Pendopo Kabupaten Malang, Senin (20/9/2021).

Menyusul kejadian tersebut, Bupati Malang Sanusi menegaskan jika destinasi wisata Pantai Kondang Merak masih ditutup.

Sebab, wilayahnya itu masih menerapkan PPKM Level 3.

Adapun sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 42 Tahun 2021, tempat wisata di daerah PPKM Level 3 belum diizinkan buka.

Sanusi pun mengaku tak pernah mengeluarkan izin untuk kegiatan gowes rombongan Wali Kota Malang.

"Kami tak pernah memberikan izin untuk membuka," ujar dia.

Bupati Malang juga membantah jika rombongan tersebut telah melakukan koordinasi.

"Tidak pernah (berkoordinasi) dengan saya, tidak pernah. Tidak ada pernah dan Forkopimda tidak pernah mengeluarkan izin untuk wisata itu dibuka," tandasnya.

Baca juga: Heboh, Rombongan Wali Kota Malang Gowes ke Pantai Kondang Merak, Bupati Sanusi: Kami Tak Pernah Beri Izin

 

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi
Serahkan kasus ke polisi

Sanusi pun menyerahkan kasus tersebut ke penegak hukum agar diusut secara tuntas.

Bahkan dirinya telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak terkait membicarakan persoalan ini.

"Kondang Merak tadi sudah dirapatkan seluruh Satgas Covid-19, Pak Dandim, Pak Kajari, Pak Kapolres, saya, Pak Wabup dan semua sudah sepakat untuk diserahkan proses lebih lanjut ke kepolisian," tuturnya.

Baca juga: Polisi Belum Temukan Unsur Pidana Terkait Dugaan Fetish di Malang meski Terlapor Akui Perbuatannya

Polisi selidiki

Polres Malang pun menyelidiki kasus rombongan Wali Kota Malang Sutiaji yang nekat gowes ke Pantai Kondang Merak yang seharusnya masih ditutup itu.

"Kami kepolisian sama Satgas Covid-19 Kabupaten Malang masih lidik," kata Kapolres Malang AKBP Raden Bagoes Wibisono.

Polisi, kata Bagoes, akan mengecek ada tidaknya pelanggaran yang dilakukan.

"Masih lidik pelanggaran apa yang terjadi di situ. Apakah ada atau tidak. Lagi kami cek," ungkapnya.

Bagoes membenarkan jika ketika kejadian, anggotanya sempat menghalau rombongan wali kota supaya tak memasuki area pantai.

Anggota polisi yang menghalau memang sedang berpatroli di kawasan pantai selatan Kabupaten Malang.

"Itu kebetulan anggota sedang patroli. Patroli rutin setiap hari. Memeriksa tempat-tempat wisata. Apakah dilakukan penutupan sementara atau ada yang buka," kata dia.

Baca juga: Resep Weci Malang Empuk, Bakwan Sayur Pakai Sambal Petis

Pemkot minta maaf, akan ikuti proses hukum

Ilustrasi hukumShutterstock Ilustrasi hukum

Pemkot Malang melalui Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso akhirnya meminta maaf atas terjadinya peristiwa itu.

"Dalam konteks ini pastinya kami benar-benar menyampaikan permintaan maaf dan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya," kata Erik.

Rombongan gowes itu pun berkomitmen akan mengikuti proses hukum yang berlaku.

Sebab, kegiatan gowes tersebut berpotensi melanggar pelaksanaan PPKM Level 3 di Kabupaten Malang karena mengunjungi lokasi wisata yang masih tutup.

"Selanjutnya kami pasti akan mengikuti alur proses yang nanti akan ditetapkan baik dari Polsek atau Polres setempat," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor : Robertus Belarminus, Pythag Kurniati, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com