Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menipu Berkedok Jualan BBM, Briptu JS Ditangkap Saat Sembunyi di Rumah Orangtua

Kompas.com - 20/09/2021, 07:41 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

KUPANG, Kompas.com - Seorang anggota Polres Rote Ndao, NTT, Briptu JS, berhasil ditangkap usai sempat menghilang karena diduga menipu penjualan bahan bakar minyak (BBM).

JS ditangkap usai dilaporkan seorang petani asal Desa Oematamboli, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao, bernama Junus Ndoluanak (46) yang diduga menjadi korban penipuan oknum polisi tersebut.

"JS diamankan di rumah kediaman orangtuanya di Kelurahan Metina, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao," ungkap Kasubag Humas Polres Rote Ndao Aiptu Anam Nurcahyo, kepada Kompas.com, Minggu (19/9/2021).

Baca juga: Briptu JS Diduga Menipu Berkedok Jual BBM, Akhirnya Dilaporkan ke Polisi

Kasus ini bermula ketika JS mendatangi rumah Junus pada Agustus 202 untuk menawarkan BBM jenis bensin yang akan dijualnya.

Dalam pertemuan itu, JS menyebutkan ada jatah jual bensin dari polisi sehingga JS dapat membelinya.

Harga bensin per drum itu dijual Rp 1,5 juta oleh JS. Setelah itu, JS meminta uang Rp 7,5 juta dari harga tujuh drum bensin.

JS pun mengatakan ke Junus, satu atau dua hari ke depan bensin akan diantar ke rumah Junus.

Namun hingga pertengahan September 2021, bensin yang dibeli belum juga diantar oleh JS.

Lantaran merasa telah ditipu, Junus melaporkan kasus itu ke Polres Rote Ndao.

Baca juga: Oknum Polisi Menghilang Usai Tipu Petani, Begini Penjelasan Polres Rote Ndao

Ditangkap Usai Sempat Menghilang

JS justru menghilang tak lama setelah kasus itu dilaporkan ke polisi.

Petugas provos sempat mencari JS di sejumlah tempat, namun tidak ditemukan.

Termasuk ketika petugas mendatangi rumahnya, JS juga tidak ditemukan.

"Ketika dicari ke rumah yang bersangkutan dan juga rumah keluarganya tetapi tidak ada," kata Anam.

Baca juga: Sempat Kabur Usai Tipu Petani, Oknum Polisi di NTT Akhirnya Tertangkap

Hingga akhirnya JS berhasil ditangkap saat bersembunyi di kediaman orangtuanya.

Ia memastikan, JS akan dikenai sanksi disiplin Polri dan juga proses hukum pidana.

Saat ini, JS telah dijebloskan ke rutan Propam Polres Rote Ndao untuk proses penyelidikan.

"Dipastikan, yang bersangkutan (JS) akan diproses secara hukum yang berlaku sesuai laporan yang ada dan juga proses secara pelanggaran kode etik profesi Polri," kata Anam.

 

KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: I Kadek Wira Aditya, Phytag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com