KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Kupang Tengah, hingga saat masih masih memburu pelaku perusakan SD-SMP Satap Negeri 3 Taebenu, Desa Kuaklalo, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapolsek Kupang Tengah Elpidus Kono Feka, mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi mata yang melihat kejadian itu.
Menurut Elpidus, pelaku perusakan adalah orang tak dikenal yang menggunakan topeng.
"Kita terima laporan itu pada Jumat, 17 September 2021 kemarin," kata Elpidus, kepada Kompas.com, Minggu (19/9/2021) pagi.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 18 September 2021
Terdapat lima ruang kelas sekolah itu yang fasilitasnya rusak setelah diubrak-abrik orang tak dikenal.
Elpidus menjelaskan, pada Kamis 16 September 2021 sekitar pukul 15.00 Wita, dua orang tak dikenal mendatangi SD-SMP Satap Negeri 3 Taebenu dengan menggunakan sebuah mobil dobel kabin.
Tiba di sekolah, keduanya lalu bertanya kepada tiga orang murid yang sedang bermain di depan sekolah.
Baca juga: Kisah Ibu Rumah Tangga di Kupang, Harus Memikul Utang Almarhum Suaminya Rp 224 Juta di Bank
"Keduanya menanyakan apa betul sekolah itu adalah SD-SMP Satap Negeri 3 Taebenu dan dibenarkan oleh para murid," kata Elpidus.
Usai bertanya, keduanya masuk ke dalam tiap ruang kelas lalu memporakporandakan kursi, meja, buku-buku dan beberapa fasilitas sekolah.
Terdapat lima ruangan kelas yang dirusak
Usai merusak fasilitas sekolah, keduanya langsung pergi.
"Berdasarkan keterangan saksi, kedua orang yang tidak di kenal datang dan salah satunya menggunakan penutup muka atau topeng," imbuhnya.
Baca juga: Perjalanan BP2LHK Kupang Mengembangbiakkan Kura-kura Leher Ular yang Punah di Habitatnya
Para murid lalu melaporkan kejadian itu kepada guru dan kepala sekolah.
Pihak sekolah pun mendatangi Polsek Kupang Tengah untuk membuat laporan ke polisi.
Setelah menerima laporan, polisi mendatangi lokasi kejadian dan menggelar olah tempat kejadian perkara, serta memeriksa saksi.
Untuk pelaku dan motif perusakan sekolah, masih dalam proses penyelidikan.
"Kita akan upayakan segera mengungkap para pelaku perusakan tersebut dan juga motifnya," kata Elpidus.
Baca juga: Bandara El Tari Kupang Sediakan Layanan Tes PCR, Tarifnya Rp 525.000
Hingga kini kata Elpidus, tiga orang sudah dimintai keterangannya yakni kepala sekolah, penjaga sekolah dan ketua komite sekolah.
Elpidus berharap, para guru dan murid tak takut dengan aksi premanisme yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab.
"Pasca-kejadian tersebut, kami juga sudah memerintahkan Bhabinkamtibmas dan patroli Unit Sabhara Polsek Kupang Tengah, untuk memastikan situasi proses belajar mengajar dapat berjalan dengan aman, baik, kondusif dan tidak ada rasa takut dari para guru maupun murid," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.