Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Jadwal Belajar Tatap Muka, Ini Kata Wali Kota Medan Bobby Nasution

Kompas.com - 16/09/2021, 14:54 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


MEDAN, KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution terus mempercepat vaksinasi Covid-19 untuk kalangan pelajar di Medan, Sumatera Utara.

Hal itu dilakukan guna mengejar persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) yang bakal diterapkan saat pertambahan kasus Covid-19 di Medan sudah mulai turun.

Bobby menyebutkan, targetnya sebanyak 105.000 siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Medan yang ikut vaksinasi.

Baca juga: Fakta Perampokan 2 Toko Emas di Medan, Sudah Direncanakan, 1 Pelaku Ditembak Mati

"Tapi dari jumlah itu baru 1.000 siswa SMP yang sudah mendapat vaksin," kata Bobby saat meninjau vaksinasi di SMP Negeri 1 Medan, Kamis (16/9/2021).

Khusus hari ini, ada sekitar 3.000 siswa yang bakal divaksin di dua sekolah berbeda.

Selain di SMP Negeri 1 Medan, vaksinasi juga dipusatkan di SMP Negeri 23 Medan.

"Dari 105.000 siswa itu setidaknya 75 persen bisa divaksin. Kalau bisa, ya semua saja. Tapi kita kan mau cek, apakah ada yang tak memenuhi syarat karena ada komorbid," kata Bobby.

Baca juga: Kunjungi Aceh dan Medan, Jokowi Tinjau Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarkat dan Pelajar

Dia menyebutkan, apabila mayoritas siswa sudah divaksin, ditambah penerapan protokol kesehatan ketat di sekolah, maka dalam waktu dekat pihaknya akan segera membuka PTM terbatas.

"Karena saya tanya langsung tadi sama siswa, mereka lebih suka sekolah tatap muka daripada daring," kata Bobby.


Kepada para kepala sekolah, Bobby mengingatkan agar terus menjaga prokes di sekolah masing-masing dan memastikan para siswa sudah divaksin.

"Kalau tercapai target vaksinasi, PPKM di Medan bisa kita turunkan dan pembelajaran tatap muka bisa segera kita buka," kata Bobby.

Baca juga: Profil Bobby Nasution

Untuk proses pembelajaran tatap muka, sejatinya Pemkot Medan telah melakukan simulasi pada Juli 2021 lalu di SMPN 1 Medan.

Protokol kesehatan menjadi hal yang wajib dilakukan.

Selain itu, satu kelas hanya boleh diisi delapan siswa dan bergantian.

Setiap hari, seorang siswa hanya boleh maksimal 2 jam di sekolah.

"Prokes standar untuk sekolah tatap muka sudah kita simulasikan. Nah, dibantu dengan vaksinasi pelajar ini bisa lebih menjaga kesehatan para siswa di luar prokes yang diterapkan sekolah," kata Bobby yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo.

Saat meninjau vaksinasi, Bobby juga tampak meladeni pertanyaan sejumlah siswa.

Banyak siswa yang curhat soal sulitnya belajar daring. Keluhan mereka mulai dari keterbatasan perangkat, paket data internet, hingga sulitnya jaringan telekomunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com