Seorang pegiat lingkungan Karawang, Arip Munawir, melakukan ekspedisi selama setahun di Pegunungan Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru.
Hasilnya, ditemukan sejumlah hewan dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.
Sejumlah hewan tersebut di antaranya kupu-kupu raja atau Troides amphrysus, elang alap (Accipitridae), pekak emas (Pelargopsis capensis), dan rangkong (Bucerotidae).
Seorang fotografer alam liar Bernard T Wahyu Wiryanta dua kali melakukan pendataan fauna di Pegunungan Sanggabuana.
Pada Juli 2020 lalu, Bernard telah melakukan ekspedisi Sanggabuana.
Hasilnya, kamera miliknya menangkap berapa satwa endemik langka seperti elang jawa (Nisaetus bartelsi), owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbystis comata), lutung jawa (Trachypithecus auratus), sigung jawa (Mydaus jawanensis), dan juga macan kumbang (Panthera pardus melas).
Kemudian pada 27 Maret 2021 hingga 2 April 2021, Bernard bersama tim Berita Dunia Burung (BDB) Indonesia melakukan pendataan sebaran burung di Pegunungan Sanggabuana.
Ia berhasil memotret burung alap-alap capung yang merupakan alap-alap terkecil dunia.
Selain itu, Bernard juga berhasil mendata sejumlah burung di Pegunungan Sanggabuana.
Beberapa di antaranya elang jawa, elang bido, elang brontok, alap alap jambul, burung bubut jawa, ayam hutan, puyuh gonggong, dan punai gading, srigunting abu, kadalan birah, dan kirik-kirik senja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.