Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macan Tutul di Pegunungan Sanggabuana Diduga Memangsa Ternak Warga

Kompas.com - 15/09/2021, 19:18 WIB
Farida Farhan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Seekor macan tutul dari kawasan Gunung Sanggabuana, Kecamatan Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga memangsa ternak milik warga.

Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Pangkalan Ika Cuhaya membenarkan informasi tersebut.

Dari penelusuran BKPH Perhutani, peristiwa itu terjadi pada 10 September 2021.

"Diperkirakan sore atau petang hari kejadiannya," kata Cuhaya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Proyek Wisata Gunung Sanggabuana Bisa Memicu Bencana

Cuhaya menyebutkan, macan tutul memangsa ternak warga terjadi di Blok Cisarongge, di lokasi tanah milik Warman.

Informasi itu diperoleh BKPH dari Entis, warga Sinapeul.

"Macan tutul tersebut sedikitnya memangsa empat ekor kambing ternak warga," ucap dia.

Pegunungan yang meliputi wilayah Karawang, Purwakarta, Cianjur dan Bogor itu merupakan hutan gunung satu-satunya di wilayah pantai utara (Pantura) Jawa Barat dan sebagai generator hidrologi untuk wilayah Pantura.

Baca juga: Peziarah yang Hilang di Gunung Sanggabuana Ditemukan Hidup di Jurang

Pegunungan Sanggabuana memiliki panjang 21 kilometer dan lebar 14 kilometer, dengan luas 294 kilometer persegi.

Pegunungan ini memiliki 51 puncak yang terdiri dari gunung dan pasir dengan ketinggian antara 269 – 1.279 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan 151 alur air.

 

Rumah bagi satwa liar dilindungi

Seorang pegiat lingkungan Karawang, Arip Munawir, melakukan ekspedisi selama setahun di Pegunungan Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru.

Hasilnya, ditemukan sejumlah hewan dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

Sejumlah hewan tersebut di antaranya kupu-kupu raja atau Troides amphrysus, elang alap (Accipitridae), pekak emas (Pelargopsis capensis), dan rangkong (Bucerotidae).

Baca juga: Banyak Satwa Endemik Langka di Pegunungan Sanggabuana, Didorong Jadi Hutan Lindung oleh Dedi Mulyadi dan Pegiat Lingkungan

Seorang fotografer alam liar Bernard T Wahyu Wiryanta dua kali melakukan pendataan fauna di Pegunungan Sanggabuana.

Pada Juli 2020 lalu, Bernard telah melakukan ekspedisi Sanggabuana.

Hasilnya, kamera miliknya menangkap berapa satwa endemik langka seperti elang jawa (Nisaetus bartelsi), owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbystis comata), lutung jawa (Trachypithecus auratus), sigung jawa (Mydaus jawanensis), dan juga macan kumbang (Panthera pardus melas).

Kemudian pada 27 Maret 2021 hingga 2 April 2021, Bernard bersama tim Berita Dunia Burung (BDB) Indonesia melakukan pendataan sebaran burung di Pegunungan Sanggabuana.

Ia berhasil memotret burung alap-alap capung yang merupakan alap-alap terkecil dunia.

Selain itu, Bernard juga berhasil mendata sejumlah burung di Pegunungan Sanggabuana.

Beberapa di antaranya elang jawa, elang bido, elang brontok, alap alap jambul, burung bubut jawa, ayam hutan, puyuh gonggong, dan punai gading, srigunting abu, kadalan birah, dan kirik-kirik senja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com