Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disparbud Gresik Memprediksi Temuan Diduga Petirtaan Zaman Majapahit adalah Kanal Air

Kompas.com - 15/09/2021, 14:10 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Tunggu kajian BPCB

Disparbud Gresik sudah menjalin komunikasi dengan pihak desa dan warga setempat, untuk tidak melanjutkan proyek pengerukan di lokasi temuan.

Warga diminta berkoordinasi dan menunggu kajian dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

"Intinya kami mendukung inisiatif mereka membangun desa wisata. Tapi kami juga mengimbau di sekitar lokasi agar tidak dikerjakan dulu, karena khawatir justru akan merusak struktur dan nilai sejarah yang ada, bilamana ada penelitian lebih lanjut dari BPCB," tutur Khairil.

Baca juga: Diduga Petirtaan Era Kerajaan Majapahit Ditemukan di Gresik

Sebelumnya, kepala Desa Sumberame Sueb Wahyudi sempat mengatakan, lokasi temuan diduga petirtaan tersebut sebelumnya merupakan sendang.

Sendang ini sudah diketahui sejak lama, kendati tatanan batu bata kuno terstruktur baru terlihat mulai jelas saat dilakukan pengerukan.

"Di lokasi itu memang ada sendang, sudah ada sejak dulu. Tapi tampak menyerupai petirtaan seperti peninggalan zaman Majapahit itu, ya setelah dilakukan pengerukan," ujar Sueb saat dihubungi, Selasa (14/9/2021).

Sueb menjelaskan, lokasi sendang tersebut dikenal warga telah turun-temurun, dengan debit air yang ada dikatakan tidak pernah surut kendati saat musim kemarau.

Bahkan, warga setempat memang sudah sempat curiga jika di lokasi penemuan terdapat benda bersejarah.

"Sudah tampak sedikit, namun mulai lebih jelas lagi ya saat dilakukan pengerukan itu. Sebab di sekitar lokasi, warga juga sempat menemukan seperti lumpang dan kalung kuno. Tapi itu sudah lama sekali, mungkin saat saya masih anak-anak," kata Sueb.

Pada 2011 silam, warga Desa Kepuhklagen juga sempat menemukan tumpukan bata merah kuno, sekitar 400 meter dari tempat penemuan Pithecanthropus mojokertensis pada 1936.

Lokasi temuan berada di dekat sumber air Kali Kedungbanteng, Kedung Kemaron dan Jurang Bedhes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com