TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Rihayati (60), seorang nenek asal Jalan Cigeureung, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, ditemukan tewas tergeletak usai tertabrak Kereta Api Turangga Jurusan Surabaya-Bandung di Kilometer 268 wilayah Stasiun Tasikmalaya.
Jenazah korban kali pertama ditemukan pedagang kelapa muda yang lewat di lokasi kejadian saat hendak pergi ke Pasar Pancasila sekitar pukul 03.00 WIB, Rabu (15/9/2021).
Korban ditemukan dengan kondisi sebagian badannya tidak utuh diduga akibat benturan benda keras bagian kereta api.
Baca juga: Tasikmalaya Tiap Hari Cuaca Buruk, Warga Daerah Rawan Bencana Diminta Waspada 24 Jam
"Sekitar pukul tiga subuh tadi, saya menemukan ada mayat nenek-nenek tergeletak di dekat rel kereta sudah meninggal dengan kondisi setengah badannya hancur. Saya inisiatif menutup mayat tersebut dengan kain sarung yang saya bawa saat itu," jelas saksi kejadian Aep Saefulloh (50), seorang pedagang kelapa muda di lokasi kejadian, Rabu pagi.
Aep menambahkan, dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut ke petugas pos pintu penjagaan terdekat untuk ditindaklanjuti.
Baca juga: Ribuan Pelajar di Tasikmalaya Divaksinasi dengan Sistem Jemput Bola ke Perkampungan
Tak berselang lama, petugas Satlantas dan Inafis Polresta Tasikmalaya dan petugas Stasiun Tasikmalaya mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban.
"Saya langsung lapor ke pos penjaga pintu terdekat. Kebetulan saya selalu lewat setiap hari saat akan pergi dagang ke pasar," tambah Aep.
Baca juga: Dalam Sehari, 18 Bencana Alam Terjadi di Kabupaten Tasikmalaya akibat Cuaca Buruk
Hal sama diungkapkan Muhammad Fikri, petugas keamanan Stasiun Tasikmalaya yang mengaku mendapatkan kabar dari masinis Kereta Turangga lewat sambungan khusus bahwa ada seseorang yang tertabrak keretanya di Kilometer 268 dekat Komplek Pemakaman Cinehel Kota Tasikmalaya.
Dirinya pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian untuk mengevakuasi korban karena masih tergeletak di dekat rel.