KARAWANG, KOMPAS.com - Hasil uji laboratorium sampel darah korban keracunan massal di Desa Cikampek Utara, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sudah diterima polisi.
Hasilnya, tidak ditemukan zat kimia berbahaya.
"Dari hasil sampel darah tidak mengandung zat kimia berbahaya," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Oliestha Ageng Wicaksana melalui pesan singkat, Senin (12/9/2021).
Baca juga: Kronologi hingga Korban Tewas Kasus Keracunan Nasi Berkat di Karawang
Oliestha mengatakan, keracunan nasi berkat itu diduga karena makanan terkontaminasi bakteri.
Mengenai penetapan tersangka, polisi akan terlebih dulu melakulan gelar perkara.
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa sekitar 13 orang saksi dalam kasus keracunan nasi berkat itu.
Keracunan itu terjadi setelah warga menyantap nasi berkat usai pengajian di salah satu mushala di Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, pada Kamis (2/9/2021).
Baca juga: Korban Tewas akibat Keracunan di Karawang Bertambah Jadi 3 Orang
Pada malam hari, sejumlah warga mengalami gejala muntah-muntah, keram perut, dan diare.
Sejumlah warga memilih mengonsumsi obat warung atau berobat ke bidan terdekat.
Namun, karena tak kunjung sembuh, mereka dibawa ke sejumlah fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Cikampek Utara, Puskesmas Kotabaru, Rumah Sakit Izza, Rumah Sakit Karya Husada, dan Rumah Sakut Abdul Radjak Purwakarta.
Dari informasi yang diterima Kompas.com, total ada 102 warga yang mengalami keracunan.
Sebanyak 3 orang korban keracunan meninggal dunia, yaitu IC (50), AP (14), dan W (80).
Baca juga: Cerita Warga Keracunan Usai Santap Nasi Berkat: Reaksinya Enggak Langsung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.